Find Us On Social Media :

Temukan 'Surganya', Begini Eksodus: Subkelompok Yahudi ke Kekaisaran Ottoman

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 20 Januari 2019 | 18:30 WIB

Intisari-Online.com - Kekaisaran Ottoman mulai muncul sebagai kekuatan politik dan militer yang besar sejak awal abad ke-14.

Uthman, pendiri dinasti, berasal dari kerajaan Turki yang kecil, yang kemudian tumbuh menjadi sebuah kerajaan yang luas.

Pedang penggantinya mengakhiri pengaruh Yunani yang telah berabad-abad lamanya di selatan cekungan Mediterania, menggantikannya dengan dominasi Muslim.

Meluas jauh ke benua Eropa, ekspansi Ottoman mengubah Wina menjadi pos terdepan Susunan Kristen.

Baca Juga : Temui Beta Israel, Keturunan Salah Satu Suku Yahudi yang Hilang di Ethiopia, Apa Sebabnya?

Komunitas-komunitas Yahudi yang berbahasa Yunani, yang kemudian disebut oleh para imigran dari Spanyol dan Portugal sebagai “Romaniot” atau “Gregos,” semuanya berada di bawah kekuasaan Ottoman pada saat kejatuhan Konstantinopel - berganti nama menjadi Istanbul - pada tahun 1453.

Orang-orang Yahudi yang berbahasa Arab (Mustarab), adalah kelompok pribumi penting lainnya.

Mereka tinggal di "Arabistan" - negara-negara yang ditaklukkan terutama pada masa pemerintahan Selim I (1512-1520) dan putranya Suleiman the Magnificent (1520-1566).

Bagi semua orang Yahudi penaklukan adalah suatu penyelamatan.

Baca Juga : Sekilas tentang Israel Modern: Negara Kecil Pemula dengan Peran Besar di Panggung Dunia

Hal itu dikarenakan situasi mereka pada abad ke 14 dan 15 di bawah pemerintahan Bizantium dan Mamluk sangat sulit.

Surga bagi Pengungsi Yahudi dari Spanyol dan Portugal