Penulis
Intisari-Online.com - Meski sudah mencoba mengikuti satu metode tertentu, terkadang target yang diinginkan tak tercapai.
Hal ini salah satunya terjadi karena sebuah metode diet tertentu terkadang tidak bisa berlaku sama untuk setiap orang.
"Setiap orang berbeda-beda. Pola makan kita seharusnya personalisasi," kata dr. Putri Mudjiono, M. Kes, M. Farm, Sp.GK di Gaya Spa & Wellness, Jakarta Selatan, Selasa (18/12/2018).
Putri menambahkan, setiap orang memiliki faktor latar belakang yang berbeda.
Baca Juga : 3 Makanan Ini Dapat Bantu Kecilkan Paha dan Bokong, Apa Saja?
Mulai dari kondisi fisik, kebiasaan makan, hingga penyakit yang diderita.
"Seseorang yang punya kecenderungan diabetes, jantung dan lainnya tentu dietnya tidak akan sama dengan yang lain 'kan?" kata dia.
Untuk mengetahui secara akurat pola diet yang sesuai dengan kondisi tubuh kita, Putri menyarankan pentingnya melakukan tes genetika (genomic test).
Saat ini konsultasi seputar diet genetika bisa dilakukan di Gaya Spa & Wellness.
Baca Juga : Elang Darah: Metode Eksekusi Terhadap Musuh-musuh Bangsa Viking yang Dilakukan Sangat Brutal
Tes akan dilakukan dengan mengambil contoh saliva untuk kemudian dikirim ke Amerika Serikat.
Hasilnya akan dikirimkan kembali dan akan dibacakan oleh dokter konsultan nutrisi genetika kepada pelanggan.
Pola diet nantinya akan ditentukan dari hasil tes tersebut.
Baca Juga : Cara-cara Mengecilkan Dagu Berlipat, Mana yang Cocok untuk Anda?
Putri menjelaskan, ada enam panel pemeriksaan yang mengacu pada kecenderungan kondisi genetika seseorang.
Misalnya, ketika seseorang mengalami defisiensi vitamin tertentu maka orang tersebut akan direkomendasikan untuk mengkonsumsi asupan makan tertentu untuk menutupi kekurangannya tersebut.
Ada pula panel yang menentukan pola olahraga seseorang.
Hasil tes nantinya akan digunakan sebagai bahan analisa untuk menentukan jenis olahraga yang cocok.
Baca Juga : Tak Ingin Usaha Diet 'Gagal' Gara-gara Liburan Natal dan Akhir Tahun? Anda Wajib Lakukan Ini
"Ada yang olahraga bisa turun berat badan lebih cepat dari orang lain, tapi ada yang malah naik berat badan. Jadi pola olahraga nanti akan diarahkan juga. Informasi yang diberikan dari tes ini sangat banyak," tuturnya.
Namun, tes tersebut memang tidak murah dan tidak tersedia di banyak tempat sehingga pelanggan perlu berpikir dua kali sebelum menentukan keputusan.
Baca Juga : Para Wanita Ini Berhasil Turunkan Berat Badan Hingga Puluhan Kilogram, Kuncinya Rajin Menghitung Ini
"Kalau mau cek gen akan lebih bagus. Jadi dokter bisa memberikan menu diet yang lebih tepat," kata Putri.
Ia menambahkan, inti penurunan berat badan sebetulnya adalah pengurangan kalori.
Meski dikurangi, namun Putri menganjurkan agar setiap orang tetap memerhatikan keseimbangan asupan makronutrien, yakni karbohidrat, protein dan lemak.
Baca Juga : Kisah Tragis Bung Karno di Akhir Kekuasaan, Sekadar Minta Nasi Kecap Buat Sarapan pun Ditolak
Porsi asupan karbohidrat berkisar 50-60 persen, protein berkisar 15-20 persen dan lemak 20-30 persen.
"Jadi untuk komposisi makronutrien kalau saya anjurkan seimbang," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com olehNabilla Tashandra dengan judul "Penurunan Berat Badan Selalu Gagal, Saatnya Mencoba Diet Genetik"