Tsunami Banten: Berikut 5 Tsunami yang Paling Mematikan Abad Ini

Tatik Ariyani

Penulis

Pesisir pantai Banten diterjang tsunami setinggi 0,9 meter, Sabtu (22/12/2018) malam. Tahukah Anda 5 tsunami paling mematikan dalam abad ini?

Intisari-Online.com - Pesisir pantai Banten diterjang tsunami setinggi 0,9 meter pada hari Sabtu (22/12/2018) malam.

Gelombang yang mengakibatkan sejumlah kerusakan itu, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) adalah tsunami.

BMKG menyampaikan kesimpulan tersebut setelah mendapatkan data dari 4 stasiun pengamatan pasang surut di sekitar Selat Sunda pada waktu kejadian tsunami, yaitu pukul 21.27 WIB.

Hasil pengamatan menunjukkan tinggi gelombang masing-masing 0.9 meter di Serang pada pukul 21.27 WIB, 0,35 meter di Banten pada pukul 21.33 WIB, 0,36 meter di Kota Agung pada pukul 21.35 WIB, dan 0,28 meter pada pukul 21.53 WIB di Pelabuhan Panjang.

Baca Juga : Tsunami Banten: Letusan Dahsyat Gunung Krakatau 1883 Ternyata Jadi 'Kunci Jawaban' Tenggelamnya Atlantis yang Misterius

Namun tahukah Anda ada 5 tsunami paling mematikan yang tercatat dalam abad ini? Berikut ulasannya sebagaimana dilansir dari Kompas.com:

1. Gempa megathrust di Aceh 2004

Pada tanggal 26 Desember 2004, gempa berbekuatan 9,1 menghantam Aceh dan menyebabkan tsunami hingga Somalia, Afrika Timur.

Ombak yang menyapu beberapa negara di sekitar Samudera Hindia menewaskan lebih dari 170.000 orang Indonesia yang sebagian besar tinggal di provinsi Aceh.

Baca Juga : Tsunami Banten, Bukti Bahwa Hanya Soal Waktu Tsunami Terjang Wilayah Indonesia

Peristiwa ini juga menewaskan sekitar 50.000 orang di negara lain, sehingga total korban jiwa ada sekitar 220.000 orang.

Peristiwa ini pun dianggap sebagai salah satu bencana alam terparah dalam sejarah kehidupan manusia.

Menurut US Geological Survey (USGS), gempa Aceh melepaskan energi setara dengan 23.000 bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang.

2. Tsunami mematikan di Jepang

Baca Juga : Tsunami Terjang Banten di Akhir 2018: Ini Daftar Bencana Alam yang Diramal akan Terjang Indonesia pada 2019, Menurut BNPB

Pada 11 Maret 2011, Jepang dilanda gempa berkekuatan 9,0 yang menciptakan gelombang tsunami tinggi di sepanjang pantai timur laut Jepang.

Sekitar 19.000 orang tewas atau hilang karena tersapu banjir dengan kecepatan seperti pesawat jet.

Reaktor yang terendam air di PLTN Fukushima Daiichi memicu kebocoran reaktor terparah setelah bencana kecelakaan nuklir Chernobyl pada 1986.

3. Gempa Chili

Gempa bermagnitudo 9,5 yang mengakibatkan tsunami juga pernah memporak-porandakan Chili pada Mei 1960.

Baca Juga : Menolak untuk Menguburkan Jenazah Anaknya, Keluarga Ini Terus Berdoa Pada Tuhan dan Berharap Anaknya Hidup Lagi

Lebih dari 5.700 orang Chili dan 61 warga Hawaii tewas dalam bencana ini.

Kerusakan juga menyebar sampai Jepang, di mana menewaskan 142 orang dan merusak 1.600 bangunan.

Orang-orang yang selamat di Jepang mengaku tsunami tahun 1960 mencapai ketinggian sampai 5 meter.

4. Gempa teluk Moro

Baca Juga : Diduga Jadi Penyebab Tsunami Banten, Gunung Krakatau Ternyata Raih Volcano Cup 2018, Pilihan para Vulkanolog

Tepat setelah tengah malam pada 17 Agustus 1976, gempa berkekuatan 7,9 mengguncang pulau Mindanau dan Sulu, Filipina.

Gempa ini juga menyebabkan tsunami dengan tinggi gelombang mencapai lima meter yang menyapu ribuan orang saat sedang tidur.

Akibat kejadian ini, antara 5.000 sampai 8.000 orang tewas dan menjadikannya sebagai salah satu bencana alam terburuk sepanjang sejarah Filipina.

5. Gempa Papua Niugini

Baca Juga : (Video) Detik-detik Panggung Seventeen Diterjang Tsunami, Tepat Saat Ifan Minta Penonton Tepuk Tangan

Pada 17 Juli 1998, Papua Niugini diguncang dua gempa yang masing-masing berkekuatan 7,0.

Gempa kembar ini memicu tsunami yang melahap 30 kilometer dari garis pantai utara negara tetangga Indonesia.

Tercatat ada tujuh desa terdampak tsunami. Menurut data statistik resmi, lebih dari 2.000 orang dinyatakan hilang.

Namun sumber lokal menyebutkan korban tewas ada 6.000 sampai 8.000 jiwa.

Lebih dari 12.000 orang kehilangan tempat tinggal karena bencana.

Baca Juga : Gara-gara Harga Roti Naik Rp900, Negeri Ini Kini Berada Diambang Kekacauan Besar

Artikel Terkait