Find Us On Social Media :

Libido Rendah, Perubahan Berat Badan, dan 4 Tanda Lainnya Ketika Hormon Tak Seimbang

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 28 November 2018 | 06:00 WIB

Perubahan Berat

Baik kenaikan berat badan dan penurunan berat badan dapat menunjukkan masalah hormonal.

Pertama, peningkatkan lemak di sekitar bagian tengah tubuh bisa berarti ketidakseimbangan testosteron dan estrogen yang dipacu oleh resistensi insulin.

Kedua, kondisi hormon seperti hipotiroidisme dan sindrom Cushing dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

Kadar hormon tiroid yang rendah menimbulkan kerusakan pada metabolisme, sementara sindrom Cushing karena kadar kortisol darah tinggi. Ini menyebabkan meningkatnya nafsu makan.

Mereka yang memiliki kadar hormon tiroid rendah mungkin mengalami penurunan berat badan dratis.

Kasus kenaikan dan penurunan berat badan, tidak dapat dijelaskan karena perubahan tiba-tiba dalam diet atau kebiasaan aktivitas fisik.

Kelelahan

Gangguan hormonal juga membuat kita lelah daripada biasanya. Dan kekurangan satu hormon dapat membuat Anda merasa mengantung sepanjang waktu.

Melatonin mengatur ritme sirkadian tubuh, tetapi tubuh secara alami menghasilkan lebih sedikit dari itu seiring bertambahnya usia.

Beberapa orang dewasa mungkin perlu mengonsumsi suplemen melatonin untuk membantu mereka tidur lebih nyenyak di malam hari.

Ketidakseimbangan hormon tiroid, serta kelebihan produksi hormon progesteron, juga menjadi penyebab utama kelelahan tak henti-hentinya.

Di sisi lain, progesteron yang terlalu sedikit bisa menjadi penyebab  utama insomnia, seperti halnya tiroid yang terlalu aktif.

Kelebihan pertumbuhan rambut (hirsutisme)

Salah satu ketidakseimbangan hormon pada wanita adalah sindrom ovarium polikistik, menurut Endocrine Society.

Gejalanya termasuk menstruasi tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebih (hirsutisme) adalah indikator yang signifikan.

Seseorang yang mengalami hirsutisme mungkin melihat pertumbuhan rambut di wajah, dagu, atau bagian tubuh lain kecuali kepalanya.

Ketidakseimbangan hormon ini mengganggu ovulasi, sehingga wanita yang mengalaminya sering memilikimasalah kesuburan.

Baca Juga : Terbukti, Nonton Konser Bisa Mengurangi Hormon Stres. Ini Penjelasan Ilmiahnya