Intisari-Online.com - Untuk pertama kalinya, sebuah penelitian menunjukkan bahwa menghadiri acara budaya masyarakat dapat mengurangi “stres”.
Para peneliti menggunakan 117 relawan dari pertunjukan konser yang menampilkan musik dari komposer Eric Whitacre.
(Ingin Beli Smartphone yang Paling Pas Buat Kamu? Simak Panduan Ini)
Sampel para relawan antara lain: antusias menonton konser, menghadiri lebih dari 100 konser per tahun, menonton konser pertama kali dari 6 bulan lalu, menyukai musik puluhan tahun, dan orang yang tidak suka musik.
(Mengapa Kita Jatuh Sakit saat Sedang Stres? Kami Punya Jawabannya untuk Anda)
Selama dua konser terpisah (dari musik dan durasi yang sama), peneliti mengambil sampel air liur peserta sebelum pertunjukan dan 60 menit kemudian saat interval.
Hasilnya, peneliti menemukan penurunan glukokortikoid (golongan hormon steroid yang memberikan pengaruh terhadap metabolisme nutrisi) mengalami penurunan yang signifikan pada kortisol dan kortison.
Lalu, DHEA atau dehydroepiandrosterone (fungsinya sebagai perantara metabolisme dalam biosintesis dari androgen dan estrogen steroid seks) memang menujukkan tidak ada perubahan yang signifikan di seluruh kelompok.
(Bekerja dari Rumah Ternyata Malah Membuat Kita Semakin Stres)
Tapi ketika dibagi berdasarkan jenis kelamin, tingkat DHEA sedikit menyusut pada wanita dan naik pada pria.
Terakhir, adanya penurunan kecil tapi tidak signifikan dalam progesterpon. Tapi tidak ada perubahan dalam testosteron.
“Ini adalah bukti awal bahwa acara budaya dapat berdampak pada aktivitas endokrin,” tulis peneliti seperti dilansir medicalnewstoday.com.
(Hentikan Kebiasaan Kurang Tidur Akibat Stres dan Pekerjaan yang Menumpuk dengan Cara Ini!)
Kortisol sering disebut sebagai “hormon stres”.
Ketika tubuh berada di bawah tekanan, hormon menyiapkan tubuh untuk fight or flight dengan menekan sistem kekebalan tubuh.
Tapi jika tingkat terlalu tinggi dan dalam jangka waktu lama, maka implikasi negatif dari kesehatan ialah stres.