Find Us On Social Media :

Dilatih dan Dibayar Mahal oleh Amerika Serikat, Manuel Noriega Malah Jadi Agen Ganda

By Ade Sulaeman, Rabu, 7 Maret 2018 | 12:15 WIB

Pada bulan Oktober 1968, Torijos berhasil mengambil alih kekuasaan Presiden Panama. Arnulfo Arias, melalui kudeta militer.

(Baca juga: Hidup Borju dari Hasil Menipu: Menengok Kisah Hidup Angela Lee, Cak Budi, hingga Anniesa Hasibuan)

Aksi kudeta yang cukup berdarah itu tidak mendapat dukungan sepenuhnya dari kalangan militer, khususnya militer konservatif .

Setahun kemudian kalangan militer konservatif berusaha menggulingkan Torijos.

Tapi upaya kudeta itu berhasil digagalkan oleh pasukan National Guard yang dimotori oleh Manuel Noriega.

Atas jasa dan loyalitasnya terhadap Torijos, Noriega lalu diangkat sebagai pimpinan tertinggi intelijen Panama dan berpangkat Letnan Kolonel.

Kedudukan itu membuat Noriega makin leluasa dalam menjalankan misinya sebagai agen CIA sekaligus membangun kontak dengan para kartel narkotik.

Sebagai agen CIA sekaligus perwira militer Panama yang kariernya terus menanjak, Noriega ternyata memiliki rencana tersendiri terhadap Panama.

Perdagangan narkotik yang makin menggila di seluruh wilayah Amerika Latin dimanfaatkan Noriega untuk menjadi agen ganda.

Noriega yang telah dibayar oleh CIA justru bekerjasama dengan kartel narkotik Amerika Latin.

Uang memang menjadi motivasi utama bagi Noriega untuk berperan sebagai agen ganda.