Find Us On Social Media :

Meski Hanya Dapat Menu Makan Sederhana, Pilot-Pilot Tempur TNI Siap Korbankan Jiwa Raga Demi Bangsa dan Negara

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 4 Februari 2018 | 18:00 WIB

Intisari-Online.com - Pilot-pilot tempur TNI ketika sedang melaksanakan latihan terbang tempur, khususnya saat melakukan manuver-manuver sulit seperti yang sering dilaksanakan pilot tempur TNI AU, harus fokus.

Dalam latihan terbang, tempur pilot-pilot TNI juga harus memiliki stamina prima dan kesehatan optimal baik jiwa maupun raga.

Di udara para pilot tempur TNI sadar sedang tidak berada di habitatnya.

Maka saat terbang diupayakan secara keras agar tidak sampai terjadi kesalahan sedikit pun, baik yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja.

Misalnya, dulu pilot-pilot tempur TNI AU masih diperbolehkan foto selfie di udara.

(Baca juga: Bukan Daging, Inilah Menu Makan Siang Paling Enak dalam Pendidikan Komando Marinir yang Sangat Keras Itu)

Tapi kini demi menjamin keselamatan terbang tempur aksi pilot yang suka selfie sambil terbang itu sudah dilarang.

Para pilot tempur TNI memang dituntut selalu waspada dan disiplin saat terbang.

Lebih dari itu, mereka juga dilarang memikirkan masalah pribadi,  masalah keluarga, atau  masalah-masalah lainnya.

Terbang tempur dengan berupaya tidak memikirkan masalah lain memang sulit karena pada prinsipnya para pilot tempur TNI adalah  manusia biasa.

Misalnya dengan gaji yang terbatas para pilot tempur tidak mungkin untuk tidak memikirkan anaknya yang sedang butuh biaya untuk sekolah.

Pilot tempur yang “sedang pacaran” juga sulit terhindar untuk tidak memberi tahu pacarnya ketika sedang terbang dan kadang malah menyuruh pacarnya untuk menonton dari darat.

(Baca juga: Membabi Buta dan Tak Pandang Bulu, Serangan Udara Turki Paksa Ibu dan Anak-Anak Kurdi Hidup di Dalam Gua)

Pasalnya ketika sedang ditonton pacarnya, pilot tempur bisa makin semangat bermanuver dan kadang manuver itu berbahaya hanya karena demi memuaskan hati sang pacar.

Dalam sejarahnya seorang pilot TNI AU bahkan pernah gugur akibat pesawatnya jatuh gara-gara bermanuver terlalu rendah demi menyenangkan pacar yang sedang berada di sekolah.

Jika dibandingkan dalam soal menu makanan antara pilot-pilot TNI dan para pilot United State Air Force (USAF) juga sangat jauh.

Para pilot USAF jika akan terbang tempur bisa mengambil menu sesukanya di kantin dengan menu beragam, serba enak, berprotein tinggi, dan lebih dari sekedar empat sehat lima sempurna.

Tapi khusus untuk para pilot TNI sebelum terbang tempur sarapan sayur lodeh, sepiring nasi putih, sepotong daging ayam atau tahu goreng tepung, plus segelas teh manis sudah merupakan “menu istimewa”.

(Baca juga: Yang Mau Usaha Sendiri, Ingat Petuah Bob Sadino Ini: Bisnis Itu Dilaksanakan Bukan Didiskusikan!)

Saat istirahat pun para pilot tempur TNI sudah sangat berbahagia ketika menikmati snack berupa air mineral dan jajanan pasar.

Bahkan dalam misi latihan perang para pilot tempur TNI sudah biasa makan siang “hanya” berupa nasi bungkus atau nasi kotak  bermenu masakan padang yang pedasnya bukan main.

Tapi pada umumnya para pilot tempur TNI akan merasa sangat berbahagia ketika dalam latihan perang mereka mendapat kunjungan dari para pejabat tinggi TNI dan mendapatkan “amplop kehormatan”.

“Ini untuk beli bakso bersama anak istrimu,” begitu pesan para pejabat tinggi TNI setiap mengunjungi para pilot tempur TNI yang sedang latihan.

“Siaaap!” jawab para pilot tempur TNI.

Sejatinya, bagi mereka isi amplop tidak penting.

(Baca juga: Tes Kejelian Mata: Anda Punya Penglihatan Hebat Jika Bisa Menemukan Objek dalam 7 Gambar Pola Ini!)

Pasalnya amplop itu sendiri merupakan wujud kehormatan tertinggi dan kadang malah tidak dibuka sama sekali demi kenang-kenangan istimewa yang pernah mereka dapatkan.

Yang jelas para pilot tempur TNI sudah berbahagia jika bisa melaksanakan latihan terbang secara optimal dan mendarat kembali dengan selamat.

Pasalnya semua pilot tempur TNI sudah didoktrin untuk bisa mengalahkan musuh yang sedang berada  di udara, laut, dan darat.

Bahkan dalam kondisi apapun siap berkorban jiwa raga demi bangsa dan  negara.