Find Us On Social Media :

Missileers, 'Emak-emak' Operator Rudal Nuklir AS yang Bisa Ratakan Korut Dengan Sekali Pencet

By Yoyok Prima Maulana, Senin, 15 Januari 2018 | 18:00 WIB

Intisari-online.com - Sejak Amerika Serikat dihantui oleh serangan nuklir Korea Utara, kekuatan militernya pun selalu dalam kondisi siaga  untuk melancarkan serangan balasan.

Rudal-rudal nuklir AS tidak hanya disiagakan untuk melakukan serangan balik ke Korut tapi juga bisa sewaktu-waktu melancarkan serangan ke Rusia dan China.

Pasalnya ancaman serangan nuklir ke daratan AS tidak hanya datang dari Korut tapi potensi datang dari Rusia dan China.

Agar selalu dalam kondisi siaga untuk kapan saja bisa melancarkan serangan balasan, militer AS tidak hanya mengerahkan tentara pria sebagai operator rudal nuklir tapi juga para tentara wanita.

BACA JUGA: 

Hingga saat ini sekitar 250 tentara wanita AS telah bertugas sebagai operator rudal-rudal nuklir selama 24 jam di salah satu tempat penyimpanan nuklir,  North Dakota.

Ratusan tentara wanita itu bertugas selama 24 jam dengan sistem saling bergiliran dan kapan saja siap meluncurkan rudal-rudal nuklir jika diperintah.

Pekerjaan para tentara wanita ‘’siaga nuklir’’ AS itu sebenarnya tidak berat.   Pasalnya  mereka hanya bertugas sebagai operator rudal-rudal nuklir menggunakan sistem teknologi serbadigital.

Tapi karena bertugas di tempat terpencil dan saat musim dingin melanda cuacanya bisa sangat ekstrem, para tentara wanita itu banyak mengalami tantangan. 

BACA JUGA:

Berkat pelatihan militer dan motivasi untuk menjaga negaranya, para tentara wanita operator rudal-rudal nuklir yang dikenal dengan julukan ‘’missileers’’ selalu berusaha  bertugas penuh tanggung jawab.

Sepanjang hari tugas para missileers itu adalah mengontrol kondisi rudal-rudal nuklir yang tersimpan di bawah tanah melalui pos-pos yang ada di atas permukaan tanah.

Pos-pos untuk mengendalikan rudal-rudal nuklir juga ada di bawah tanah dengan kedalaman lebih 20 meter.