Missileers, 'Emak-emak' Operator Rudal Nuklir AS yang Bisa Ratakan Korut Dengan Sekali Pencet

Yoyok Prima Maulana

Penulis

Hingga saat ini sekitar 250 tentara wanita AS telah bertugas sebagai operator rudal-rudal nuklir selama 24 jam di salah satu tempat penyimpanan nuklir, North Dakota.

Intisari-online.com -Sejak Amerika Serikat dihantui oleh serangan nuklir Korea Utara, kekuatan militernya pun selalu dalam kondisi siaga untuk melancarkan serangan balasan.

Rudal-rudal nuklir AS tidak hanya disiagakan untuk melakukan serangan balik ke Korut tapi juga bisa sewaktu-waktu melancarkan serangan ke Rusia dan China.

Pasalnya ancaman serangan nuklir ke daratan AS tidak hanya datang dari Korut tapi potensi datang dari Rusia dan China.

Agar selalu dalam kondisi siaga untuk kapan saja bisa melancarkan serangan balasan, militer AS tidak hanya mengerahkan tentara pria sebagai operator rudal nuklir tapi juga para tentara wanita.

BACA JUGA:Hebat! Pilot Tempur Indonesia Ternyata Nyaris Tembak Jatuh Jet Tempur Australia

Hingga saat ini sekitar 250 tentara wanita AS telah bertugas sebagai operator rudal-rudal nuklir selama 24 jam di salah satu tempat penyimpanan nuklir, North Dakota.

Ratusan tentara wanita itu bertugas selama 24 jam dengan sistem saling bergiliran dan kapan saja siap meluncurkan rudal-rudal nuklir jika diperintah.

Pekerjaan para tentara wanita ‘’siaga nuklir’’ AS itu sebenarnya tidak berat. Pasalnya mereka hanya bertugas sebagai operator rudal-rudal nuklir menggunakan sistem teknologi serbadigital.

Tapi karena bertugas di tempat terpencil dan saat musim dingin melanda cuacanya bisa sangat ekstrem, para tentara wanita itu banyak mengalami tantangan.

Missileers dalam pos pengontrol rudal yang serbadigital .
BACA JUGA:Lucu! Habis Dikebiri, Kucing Ini Kaget Saat Sadar Alat Kelaminnya 'Hilang'

Berkat pelatihan militer dan motivasi untuk menjaga negaranya, para tentara wanita operator rudal-rudal nuklir yang dikenal dengan julukan ‘’missileers’’ selalu berusaha bertugas penuh tanggung jawab.

Sepanjang hari tugas para missileers itu adalah mengontrol kondisi rudal-rudal nuklir yang tersimpan di bawah tanah melalui pos-pos yang ada di atas permukaan tanah.

Pos-pos untuk mengendalikan rudal-rudal nuklir juga ada di bawah tanah dengan kedalaman lebih 20 meter.

Oleh karena itu ketika bertugas dalam jangka lama para missileers kadang mengalami stres dan kejenuhan.

Demi menghilangkan kejenuhan dan stres para missileers itu, fasilitas militer siaga nuklir di North Dakota pun telah menyediakan berbagai wahana.

Misalnya lapangan pacuan kuda, fasilitas untuk pertemuan keluarga, minimarket, bioskop dan lainnya.

Banyak dari para missileers itu sudah berkeluarga dan memiliki anak.

Sehingga tidak ada yang sama sekali mengira ketika ‘’emak-emak’’ para missilers itu sedang cuti dan melakukan kegiatan biasa, mereka adalah orang-orang yang terlatih mengoperasikan rudal nuklir.

Para wanita missileers itu bahkan merupakan tentara terlatih yang menjadi andalan Presiden Donald Trump.

Mereka telah disumpah untuk kapan saja siap diperintahkan menghadapi serangan nuklir dari Korut dan negara-negara lainnya.

BACA JUGA:(Video) Penuh Haru, Keluarga Arab Lepas Kepulangan TKW Indonesia yang Sudah 33 Tahun Bekerja Dengan Mereka

Artikel Terkait