Find Us On Social Media :

Gunakan Parasut Paralayang, Pasukan Khusus Korut Rencanakan Serangan Senyap ke Korsel

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 7 Januari 2018 | 07:00 WIB

Hanya seorang dari pasukan komando Korut yang hidup, itu pun tertangkap.

Dalam operasi tempur, jika dibutuhkan pasukan khusus infanteri lintas udara ringan akan disusupkan melalui helikopter.

Ada sekitar 11 ribu personel di tiga Brigade Infanteri Ringan itu.

Satuan terakhir, sniper, lebih kecil dari infanteri ringan namun beroperasi dalam tim yang juga lebih kecil.

(Baca juga: Jika Sudah Mahir, Atlet Terjun Payung Bisa Berpakaian Santai Bahkan Bersandal jepit)

(Baca juga: Kakek 70 Tahun dengan Kanker Terjun Payung Bersama Istrinya untuk Rayakan Ulang Tahun Pernikahan ke-50)

Di samping sniper brigade, juga masih ada Brigade Sniper Ampibi yang ketika melakukan infiltrasi menggunakan perahu atau kapal selam.

Mereka akan segera menyerang target seperti pangkalan militer, infrastruktur seperti pusat pembangkit tenaga nuklir dan industri strategis.

Tidak seperti Brigade Sniper AU, mereka akan menyerang fasilitas di bandara dan pangkalan udara seperti air traffic control dan pertahanan udara.

Selain itu masih ada lagi sekitar 10 brigade sniper dengan total personel mencapai 35 ribu, sebanyak 21 ribu di enam brigade reguler dan 7.000 lainnya di Ampibi dan AU.

Berbagai latihan telah digelar oleh pasukan khusus Korut untuk setiap saat siap menyerbu Korsel.

Salah satunya pasukan khusus Korut sudah membentuk “pasukan paralayang” yang bisa menyerang Korsel secara senyap dari udara.

Dengan menggunakan parasut paralayang, pasukan khusus Korut yang terbang dari bukit terdekat perbatasan Korut-Korsel bisa menyerang ketika malam tiba.

Ratusan atau bahkan ribuan pasukan khusus itu lalu melayang di udara pada ketinggian rendah, menembus perbatasan Korut-Korsel tanpa suara lalu menyerbu Korsel.

(Baca juga: Pernah Dilatih Israel, Pasukan Khusus Singapura Dikenal Hebat: Pernah Lumpuhkan Pembajak Kurang dari 1 Menit)