Find Us On Social Media :

Gunakan Parasut Paralayang, Pasukan Khusus Korut Rencanakan Serangan Senyap ke Korsel

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 7 Januari 2018 | 07:00 WIB

Antara lain bisa melewati lorong bawah tanah di bawah garis  demilitarization zone (DMZ), menggunakan pesawat terbang atau kapal selam mini dan perahu yang beroperasi di sepanjang pantai.

(Baca juga: Syngman Rhee, Presiden Pertama Korea Selatan yang Dikudeta karena Dianggap Mirip Pemimpin Korea Utara)

(Baca juga: Bukan Nuklir atau Perang, Masalah Terbesar di Korea Selatan adalah Bunuh Diri, bahkan Tertinggi ke-4 di Dunia)

Jika diperlukan, mereka juga bisa menyerang konsentrasi AS di Jepang secara senyap.

Kekuatan pasukan khusus terdiri atas 203 Special Forces Brigade dan 18 Batalion lebih kecil.

Unit-unit pasukan khusus Korut dipecah ke dalam tiga kelompok seperti reconnaissance, infantri ringan, dan sniper.

Unit reconnaissance beroperasi dalam tim kecil di belakang garis belakang musuh dan harus bisa menghantam  target secara  tepat.

Unit ini bernah beroperasi di Korea Selatan dan sempat terlibat kontak dengan unit sejenis dari Korea Selatan.

Dalam insiden yang kemudian dipublikasikan itu, Korut secara senyap mengirimkan kapal selam khusus dari armada kecil 1 dan Skuadron 22.

Tugas kapal-kapal selam itu adalah untuk menyusupkan tiga personel pasukan komando dan 21 personel AL.

Tapi serangan senyap yang dimulai pada subuh, 19 September 1996 itu berubah jadi berantakan karena ketahuan pasukan Korsel.

Imbasnya, terjadi bentrok senjata yang berakibat pada tewasnya hampir semua personel.