Ingat, Diet Tak Harus Menyiksa Diri! Belajar Hitung-hitungan Sepertinya Lebih Menyenangkan

Moh Habib Asyhad

Penulis

Makin banyak penurunan berat badan yang Anda inginkan, tentu saja membuat kalori yang harus masuk lebih sedikit.

Intisari-Online.com – Begitu mendengar kata diet, biasanya yang akan terlintas di benak Anda adalah sakit mag, sengsara, tidak makan malam, atau cuma boleh makan nasi sedikit.

Anggapan itu semua salah besar!

Bila itu yang Anda bayangkan, tidak heran diet Anda selalu gagal.

Diet hanyalah merencanakan apa yang Anda makan, disesuaikan dengan kebutuhan tubuh.

Misalnya diet untuk penderita diabetes atau asam urat, berbeda dengan diet anak autis atau untuk menurunkan berat badan.

(Baca juga:Ini Baru Mantap, Ada Mesin yang Bisa Menghitung Kalori Sepiring Makanan!)

(Baca juga:Pemanis Buatan, Memang Rendah Kalori Namun Justru Memicu Diabetes. Benarkah?)

Berapa banyaknya makanan yang harus dimasukkan ke dalam tubuh untuk menurunkan berat badan?

Tubuh bekerja ibarat mobil yang menyala selama 24 jam nonstop.

Untuk dapat bekerja, dibutuhkan bensin dalam jumlah tertentu yang disebut dengan Kalori.

Bila Anda ingin menurunkan berat badan, jumlah bensin yang masuk harus lebih sedikit daripada yang dipakai.

Biasanya jumlah kalori yang masuk sehari-hari berkisar antara 800-1500 Kalori sehari, tergantung tinggi berat badan Anda dan seberapa cepat penurunan berat badan yang diinginkan, dan aktivitas fisik Anda sehari-hari.

Makin banyak penurunan berat badan yang Anda inginkan, tentu saja membuat kalori yang harus masuk lebih sedikit.

Makin banyak olahraga yang Anda lakukan, maka makin banyak asupan kalori yang bisa Anda makan.

Berkonsultasilah kepada ahli gizi untuk mendapatkan takaran kalori yang pas untuk Anda.

(Baca juga:Mulai dari Membakar Kalori Hingga Turunkan Stres, Inilah Beragam Manfaat Ciuman untuk Kesehatan)

(Baca juga:Jeruk Lemon atau Jeruk Nipis Tak Ada Bedanya, Dua-duanya Efektif Membakar Kalori)

Setiap makanan mengandung jumlah kalori yang berbeda, dan tidak dapat dilihat secara kasat mata.

Sebagai contoh :

Menghitung kalori gampang-gampang susah, karena banyak sekali variasi makanan yang harus Anda ketahui.

Bisa-bisa Anda harus terus menghitung seperti akuntan dan membawa kamus kalori ke manapun Anda pergi.

Risiko menghitung kalori adalah Anda menjadi terpancang pada hitungan dan menjadi ketakutan karena semua makanan mengandung kalori.

Sebaiknya, arahkan fokus Anda untuk mengikuti piramida makanan berikut ini.

Makanlah minimal dua porsi buah dan dua porsi sayur setiap hari.

Masukkan tiga porsi protein atau lauk berupa ayam, ikan, tahu, tempe (yang besarnya seukuran tumpukan kartu remi) atau telur.

(Baca juga:Belalang Goreng Panganan Enak dan Bergizi Tinggi, Khas Gunung Kidul!)

Tambahkan dua porsi karbohidrat baik seperti oat, kentang rebus, nasi merah atau roti gandum.

Batasi makanan olahan tepung, makanan manis dan gorengan menjadi satu kali sehari.

Atau secara kasar, cobalah untuk makan buah dan sayur dalam porsi lebih banyak daripada protein.

Porsi karbohidrat dianjurkan lebih sedikit daripada protein dalam satu hari.

Makanan berminyak dan olahan tepung serta gula usahakan dalam porsi yang paling sedikit setiap harinya.

Bila Anda berdiet sendiri tanpa bantuan ahli gizi, cara ini lebih gampang diikuti daripada menghitung kalori.

Ingatlah bahwa menjadi gemuk itu pilihan, bukan nasib. Selamat mencoba!

(dr. Grace Judio-Kahl, M.Sc, M.H, CHt. Lifestyle Observer, Behaviour Scientist, Weight Control Consultant dari klinik Lighthouse. Seperti pernah dimuat di Intisari edisi Maret 2012)

(Baca juga:Bukan Jeruk, Tapi 7 Buah dan Sayuran Inilah yang Punya Kadar Vitamin C Terbanyak)

Artikel Terkait