Find Us On Social Media :

Belajar dari Saddam Hussein dan Muammar Gaddafi, Kim Jong Un Genjot Program Nuklir di Tahun 2018

By Ade Sulaeman, Selasa, 2 Januari 2018 | 12:15 WIB

Oleh karena itu untuk memancing agar militer AS mau melaksanakan serangan militer duluan, Korut pun terus menerus mengancam AS dan memamerkan uji peluncuran rudal balistiknya.

(Baca juga: Misteri Kubah Batu Yerusalem: Sumur Jiwa, Pusat Dunia, dan Tempat Disimpannya Tabut Perjanjian)

Militer AS bukannya tidak terpancing oleh aksi provokasi Korut yang dilakukan secara terus-menerus itu dan diprediksi akan makin meningkat di tahun 2018 ini.

Menurut Kepala Staf Angkatan Bersenjata AS, Laksamana Mike Mulen, seperti dikutip oleh cnn.com, pada tahun 2018 ini potensi perang nuklir antara AS dan Korut sebenarnya memang makin mendekat.

Pasalnya upaya penyelesaian secara damai antara AS dan Korut sama sekali tertutup sehingga hanya opsi militer yang bisa dipilih.

Senator AS dari Partai Republik, Lindsey Graham termasuk yang setuju terhadap pendapat Laksamana Mulen karena kemungkinan AS melancarkan serangan militer ke Korut di tahun 2018 makin meninggi.

‘’Kemungkinan besar Presiden Trump akan memerintahkan serangan militer ke Korut di tahun 2018 ini. Jika itu terjadi akibatnya memang akan sangat mengerikan (extreme danger)’’ ujar Graham ketika diwawancarai oleh CBS News pada hari Minggu (31/12/2017).

(Baca juga: Tupolev PAK-DA Pengebom Nuklir Siluman Rusia, Malaikat Maut yang Bikin Gentar Negara Barat)