Find Us On Social Media :

Meski Tidak Bersenjata Nuklir, Ternyata Pesawat Pengebom TU-16 AURI Pernah Bikin Kelabakan Australia

By Moh Habib Asyhad, Senin, 1 Januari 2018 | 07:30 WIB

Akibat misi pencarian yang tidak pernah menunjukkan hasil itu, sejumlah batalyon pasukan Australia yang seharusnya dikirim ke perbatasan Indonesia-Malaysia jadi tertahan.

Kehadiran pengebom strategis jarak jauh bernama Tupolev yang bisa membawa bom atau rudal nuklir itu memang selalu menggetarkan nyali negara-negara yang merasa sebagai rival.

Apalagi saat ini telah hadir  pesawat pengebom strategis paling mutakhir, Tu-160 M2 Blakjack, disusul jet tempur canggih yang akan menjadi flight  partnernya yaitu Su-35S Flanker-E dan jet tempur generasi kelima Sukhoi PAK-FA .

Sebagai pesawat pembawa maut, Tu-160 M2 yang memiliki kecepatan supersonik Mach 2.0 ini oleh para pengamat militer AS bahkan dilukiskan sangat berbahaya karena merupakan pesawat pengebom generasi paling mutakhir.

Pasalnya  dari sisi kemampuan dan teknologi tempurnya, Tu-160 M2 terus di up grade.

Menurut komandan Russian Aerospace Forces, Jenderal Viktor Bondarev, pada tahun 2019 mendatang, sebagai salah satu tulang punggung skadron pengebom nuklir, pesawat penebar maut ini sudah siap operasional.

Pesawat Tu-160 M2 bisa terbang  dengan membawa sejumlah bom serta rudal nuklir yang juga merupakan generasi  paling mutakhir.

Apalagi up grade terhadap Tu-160 tidak dilakukan sendirian tapi bersama sejumlah pesawat pengebom lainnya. 

(Baca juga: Militer AS Siapkan Pesawat Pengebom Nuklir Siluman untuk Menggempur Korut

Pasalnya pesawat pengebom lainnya seperti Tu-95 yang pada awal Desember 2017 mendarat di Biak dan juga pengebom Tu-22 Badger  telah di up grade sehingga makin memperkuat armada pengebom strategis nuklir Rusia.

Jika digunakan dalam peperangan flight pengebom nuklir Tu-95 MS, Tu-160 M2 dan Tu-22 Badger Rusia  benar-benar merupakan pesawat-pesawat tempur yang siap menciptakan “neraka” di dunia.