Find Us On Social Media :

Mantan Intelijen Inggris Ini Mengungkapkan Bagaimana Intriknya Menjadi Mata-mata

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 24 Desember 2017 | 18:30 WIB

Maklumlah hotel itu tempat menginap orang-orang penting, yang banyak diminati oleh MI5.

Karena kami tahu Rusia akan mengirimkan para ahli pencari alat penyadap, kami pasang alat penyadap baru di telepon, yang praktis tidak bisa dideteksi.

Alat itu bisa diaktifkan dari jarak dekat dengan gelombang pendek berfrekuensi tinggi.

Alat pengaktifnya kami pasang di sebuah kantor di Grosvenor Estates, dekat hotel.

Alat itu ternyata berjalan dengan baik sekali. Kami pun memasang kuping terus-menerus, menunggu 'mutiara' jatuh dari mulut Khrushchev.

Ia memang mengoceh, tetapi sayangnya bukan tentang hari-hari terakhir Stalin atau nasib pentolan KGB, Beria.

Ia terlalu cerdik untuk membicarakan hal penting di kamar hotel.

(Baca juga: Gara-Gara Taktik Akal Bulus Suriah dan Operasi Intelijen Hizbullah, Militer Israel yang Hebat pun Kalah)

(Baca juga: Meski Sama-sama Badan Intelijen AS, Nyatanya CIA Bisa Lebih Brutal dan Menghalalkan Segala Cara Dibanding FBI)

Khrushchev dan pelayan pribadinya cuma berbicara soal pakaian. PM Uni Sovyet itu ternyata sangat pesolek.

Berjam-jam ia berdiri di muka kaca mematut-matut dirinya. Dalam hal ini ia betul-betul setanding dengan PM kami waktu itu, Anthony Eden.

Mereka berdua orang-orang yang cuma memikirkan bagaimana bisa tampil secara mengesankan di pentas dunia.