Intisari-Online.com - Hingga saat ini pemeritah AS sangat mengandalkan dua lembaga intelijennya: Central Intelligence Agency (CIA) dan Federal Biro Investigation ( FBI).
Dua badan ini sangat dipercaya untuk menangani maslaah-masalah keamanan yang datang baik dari dalam maupun luar negeri.
CIA dan FBI sebagai lembaga intelijen AS sama-sama bernaung di bawah lembaga Director of National Intelligence (DNI).
(Baca juga: ‘Selangkah Lagi akan Diserang Korut’, Direktur CIA Minta Donald Trump Segera Ambil ‘Tindakan Nyata’)
Untuk urusan keamanan dalam negeri pemerintah AS mengandalkan kemampuan deteksi dini pada FBI. Dalam kerjanya, badan ini biasa bekerja sama dengan lembaga Drug Enforcement Administration (DEA).
Kedua lembaga itu berada di bawah Departemen Kehakiman AS.
Ruang lingkup kerja FBI di dalam negeri antara lain meliputi fungsi tugas menjalankan keamanan, intelijen, dan menegakkan hukum federal di dalam negeri AS.
Selain sudah memiliki tugas yang utama, agen FBI juga masih memiliki kewajiban untuk mencegah timbulnya ancaman teroris dari dalam negeri. Mereja juga ditugaskan untuk memproteksi ancaman para intelijen asing yang akan beroperasi di AS.
Dalam menangani kasus kejahatan besar yang terjadi di AS FBI juga akan turun tangan membantu dan kadang mengambilalih kasus.
Berbeda dibanding agen CIA yang bekerja secara senyap, para agen FBI akan hadir secara terang-terangan di tempat umum dengan mengenakan penanda pengenal sebagai anggota FBI. Mereka juga biasa mengenakan rompi anti peluru berlogo FBI serta bersikap sopan.
Jika FBI menangani intelijen dan keamanan dalam negeri AS, maka untuk tanggung jawab informasi intelijen dan keamanan luar negeri, pemeritah AS mempercayakannya pada CIA.
Sebagai lembaga intelijen yang sebenarnya mandiri dan bertugas untuk memberikan informasi-informasi mutakhir kepada Presiden dan militer AS, agen CIA bekerja di lingkup internasional.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR