Find Us On Social Media :

Kabar Bahagia: Telah Lahir Bayi Orangutan Sumatera Langka di Inggris

By Moh Habib Asyhad, Jumat, 22 Desember 2017 | 19:30 WIB

Intisari-Online.com - Saat ini, jumlah orangutan Sumatera diperkirakan kurang dari 6.500 ekor di alam liar. Status terancam punah pun disematkan kepada spesies khas Indonesia ini.

Oleh sebab itu, setiap kelahiran selalu dianggap penting.

Dan kabar pentingnya, juga bahagia, telah lahir bayi orangutan Sumatera di Kebun Binatang Chester, Inggris.

Pihak kebun binatang mengumumkan, salah satu orangutan Sumatera milik mereka melahirkan bayi yang sehat.

Bagaimanapun juga, ini adalah kado Natal yang indah bagi kebun binatang tersebut.

(Baca juga: Alba, Orangutan Albino Langka yang Berhasil Diselamatkan di Kalimantan Itu Kini Sudah Doyan Makan)

(Baca juga: Hutan Kalimantan Terus Dialihfungsikan, Orangutan Albino Ini Galang Dana untuk Beli ‘Rumah’)

Newsweeek pada Kamis (21/12) melaporkan, karena bayi orangutan tersebut masih bersama induknya, para petugas belum mengetahui jenis kelamin bayi tersebut.

Jika mengacu pada siaran pers kebun binatang, bayi orangutan itu lahir pada 17 atau 18 Desember 2017 dari induk bernama Emma dan Puluh.

Bayi orangutan mungil itu lahir setelah induknya, Emma, mengandung selama delapan setengah bulan.

Jika melihat kondisinya yang terancam punah, kelahiran bayi orangutan ini adalah kisah sukses sebuah program pembiakan.

Sekadar informasi, orangutan Sumatera menjadi salah satu spesies yang dilindungi karena International Union for the Conservation of Nature (IUCN) menetapkannya pada status terancam punah.

“Ini masih sangat dini, tapi bayinya terlihat sangat sehat dan sangat mudah bergaul dengan induknya dalam beberapa jam pertama yang berharga ini,” ujar Nick Davis, wakil kurator mamalia Kebun Binatang Chester.

“Sungguh menakjubkan memiliki bayi kecil di keluarga orangutan Sumatera.”

Yang paling penting sekarang, lanjut Davis, dengan kelahiran baru yang fantastis ini membantu menarik banyak perhatian pada spesies ini.

Ia menambahkan bahwa orangutan Sumatera berada di bawah tekanan besar di alam liar dan, tanpa upaya konservasi yang mendesak, secara tragis bisa menjadi kera besar pertama yang hilang selamanya.

(Baca juga: Sedih, Anak Beruang Kutub Ini Tersesat Hingga Lebih dari 750 Km dari Habitat Aslinya)

(Baca juga: Pernah Dipaksa Bersirkus di Thailand, Orangutan Ini Akhirnya Kembali ke Habitatnya di Kalimantan)

“Kita tidak bisa membiarkan hal itu terjadi,” tegas Davis.

Kebun Binatang Chester punya dedikasi tinggi dalam membiakkan spesies-spesies yang terancam punah.

Melalui program tersebut, mereka telah menyelamatkan beberapa spesies dari jurang kepunahan.

“Orangutan Sumatera dan orangutan Borneo, sayangnya, memiliki risiko kepunahan yang sangat tinggi di alam liar saat tekanan tumbuh di habitat hutan mereka yang rapuh,” kata Mike Jordan, direktur koleksi di kebun binatang Chester.

“Program pembiakan konservasi yang berhasil dan dikelola dengan baik mungkin penting untuk melindungi spesies di masa depan,” sambung Jordan.

Lepas dari itu, ini adalah sindiran keras bagi Indonesia yang notabene merupakan rumah bagi orangutan—juga spesies-spesies endemik lainnya.

Hutan-hutan di Indonesia, sebagai habitat asli satwa-satwa semacam orangutan ini, banyak ditebang untuk memberi ruang bagi perkebunan kelapa sawit.

Orangutan pun kehilangan rumah karena pohon asli habitatnya telah hancur.

(Baca juga: Kabar Buruk! Menurut Para Peneliti, Spesies Paus Langka Ini Akan Punah Sebentar Lagi)

(Baca juga: Berkenalan dengan Singa Marsupial, Spesies Mamalia Pemakan Daging Terbesar di Australia)