Advertorial

Alba, Orangutan Albino Langka yang Berhasil Diselamatkan di Kalimantan Itu Kini Sudah Doyan Makan

Moh Habib Asyhad

Editor

Orangutan albino langka ini mengalami dehidrasi, lemah, menderita infeksi parasit, dan menunjukkan nafsu makan yang buruk. Bahkan pendengaran dan penglihatannya buruk.
Orangutan albino langka ini mengalami dehidrasi, lemah, menderita infeksi parasit, dan menunjukkan nafsu makan yang buruk. Bahkan pendengaran dan penglihatannya buruk.

Intisari-Online.com – Masalah penambangan liar, pembakaran hutan, sampai perburuan liar membuat banyak hewan kehilangan tempat tinggalnya. Termasuk hewan langka yang satu ini.

Dilansir dari website resmi Borneo Orangutan Survival Foundation (BOS), orangutan.or.id, tanggal 29 April lalu mereka berhasil menyelamatkan seekor orangutan albino langka di Desa Tanggirang, Kapuas Hulu, Kalimantan Tengah.

(Baca juga:Hutan Kalimantan Terus Dialihfungsikan, Orangutan Albino Ini Galang Dana untuk Beli ‘Rumah’)

Menurut tim, orangutan albino langka ini mengalami dehidrasi, lemah, menderita infeksi parasit, dan menunjukkan nafsu makan yang buruk. Bahkan pendengaran dan penglihatannya buruk.

Selama beberapa hari di Pusat Reintroduksi Orangutan di Nyaru Menteng, ia hanya makan tebu. Selain itu, ia juga sensitif terhadap sinar matahari.

Untungnya, setelah menjalani perawatan khusus, orangutan berusia 5 tahun ini bisa menerima beragam makanan seperti buah dan susu. Berat badannya juga bertambah 4,5 kg.

Nah, Yayasan BOS sendiri telah melakukan kampanye global untuk menemukan nama khusus untuk orangutan albino langka ini.

Dari ribuan saran nama yang dikirim dari seluruh dunia, mereka mengumumkan bahwa nama orangutan albino langka ini adalah Alba.

Dalam bahasa Latin artinya ‘putih’ dan dalam bahasa Spanyol artinya ‘fajar’.

Untuk ke depannya Yayasan BOS tengah mempertimbangkan tindakan terbaik untuk masa depannya.

Salah satunya membuat rumah baru yang jauh dari “ancaman yang ditimbulkan oleh manusia”.

(Baca juga:Warga Albino Tanzania yang Dianggap Pembawa Sial Disatukan dalam Satu Pulau Agar Tidak Diburu dan Dibunuh)

Artikel Terkait