Find Us On Social Media :

Akui Kewalahan Tangani Israel, Inggris Serahkan Masalahnya ke PBB dan Akhirnya Justru Makin Runyam

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 10 Desember 2017 | 10:15 WIB

Apalagi sudah mulai dibentuk kelompok-kelompok perlawanan untuk menyerang warga Yahudi.

Usulan Komisi Khusus PBB yang sudah disetujui oleh Sidang Umum PBB pun mulai dijalankan dengan situasi yang mencerminkan semangat besar warga Yahudi untuk segera memiliki negara dan keengganan dari warga Arab Palestina.

Tapi proses pembagian dua wilayah yang akan dibatasi oleh tembok besar itu nantinya ternyata tidak berjalan mudah.

Warga Yahudi sendiri mengalami kebingungan.

(Baca juga: Mengerikan, Wanita Ini Robek Testis Pacar dengan Gigi. Alasannya Bikin Geleng-geleng)

Kendati warga Yahudi dan Arab Palestina tidak akur, banyak dari mereka yang tinggal dalam satu wilayah.

Komisi khusus PBB jelas tidak bisa memberikan wilayah itu ke salah satu pihak saja karena dipastikan akan memicu konflik.

Untuk mengatasi wilayah yang masih tumpang tindih itu Komisi Khusus akhirnya memutuskan pembagian wilayah Israel  sebagai negara Yahudi itu meliputi wilayah dari utara ke selatan jaraknya kurang dari 400 mil.

Wilayah itu terdiri atas kawasan Galilea yang berbatasan dengan Suriah dan Lebanon, jalur sepanjang pantai  tengah termasuk kota besar Tel Aviv yang kemudian jadi ibukota Israel.

Lalu kota Jaffa dan Haifa, serta gurun Najev yang cukup luas di wilayah selatan.

Di wilayah itu  masalah langsung timbul karena terdapat pemukiman warga Arab Palestina.