Find Us On Social Media :

Israel 'Merdeka' karena Eropa Merasa Berutang Budi pada Bangsa Yahudi Sekaligus Ingin ‘Cuci Tangan’

By Ade Sulaeman, Sabtu, 9 Desember 2017 | 16:00 WIB

PD II yang sedang berkorbar sebenarnya secara tak sengaja “menyatukan” warga Yahudi dan Arab Palestina.

(Baca juga: Misteri Kubah Batu Yerusalem: Sumur Jiwa, Pusat Dunia, dan Tempat Disimpannya Tabut Perjanjian)

Banyak warga Yahudi yang bergabung dengan militer Inggris dan warga Arab yang tergabung ke dalam pasukan Legiun Arab bertempur bersama pasukan Sekutu dan Inggris, melawan Nazi Jerman.

Dalam PD II ini sekitar enam juta orang Yahudi telah menjadi korban pembunuhan massal (holocaust) oleh pasukan Nazi Jerman.

Pasca PD II kisah tentang holocaust kaum Yahudi itu telah membuat pasukan Sekutu merasa bersalah karena tidak bisa melakukan pencegahan.

Negara-negara Eropa dan AS yang pasukannya tergabung dalam pasukan Sekutu menyadari jika peran orang Yahudi dalam PD II juga cukup besar.

Misalnya saja, sejumlah tokoh Yahudi merupakan perancang dan pembuat bom atom sehingga akibat ledakan bom atom di Jepang, PD II lebih cepat selesai.

Selain itu keberadaan warga Yahudi yang tercerai berai akibat PD II juga memusingkan negara-negara Eropa pemenang perang karena banyaknya warga Yahudi yang minta suaka.

Untuk mengatasi warga Yahudi yang domisilinya tak jelas itu, negara-negara Eropa kemudian mendukung berdirinya negara Yahudi di Palestina.

Sikap negara-negara Eropa itu merupakan langkah cuci tangan karena tak mau dipusingkan oleh keberadaan warga Yahudi lagi.

(Baca juga: Israel Pindahkan Ibukota ke Yerusalem, Tugas Pasukan PBB Asal Indonesia pun Makin Berat)