Find Us On Social Media :

Sempat Dilarang Keras Orangtuanya Masuk Tentara, David Dwight Eisenhower Justru Jadi Penentu Usainya Perang Dunia II

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 26 November 2017 | 16:00 WIB

Penunjang kesuksesan operasi itu antara lain berkat kemampuan Eisenhower yang sangat mahir dalam hal manajemen kepemimpinan militer sekaligus politik.

Tak hanya dengan  rekan sejawat Eisenhower mampu mengatasi konflik sekaligus membangun relasi.

Ketika Nazi sudah ditaklukkan dan muncul ketegangan soal pembagian wilayah antara AS dan Uni Soviet (Rusia) , Eisenhower sanggup mendamaikan Marsekal Zhukov, Stalin dan presiden AS Franklin D Roosevelt.

(Baca juga: Saat Seks Dijadikan Senjata Propaganda Selama Perang Dunia II: Berton-ton Bahan Porno pun Dijatuhkan Pesawat Pembom)

(Baca juga: Sial, Gara-gara Lupa Menutup Tangki Bahan Bakar Pilot Tempur Jagoan Perang Dunia II Ini Tewas Mengenaskan)

Kebesaran nama dan sederet keberhasilan toh tak membuat     Eisenhower bertepuk dada bahkan di depan rivalnya sekalipun.

Seperti saat rancangan strateginya, Operation Overloard dicemooh tetapi ternyata berhasil.

Eisenhower dengan jiwa besar tidak  memojokkan rivalnya.

Jiwa besar kepemimpinan juga ditunjukkan Eisenhower sebelum Operation Overlord diluncurkan.

Saat itu ia menegaskan bahwa segala sesuatu yang dianggap kegagalan akan ditanggung sendiri oleh dirinya.

Pasca PD II, Eeisenhower menjabat sebagai Supreme Commander NATO dan tugas itu dijalani sampai tahun 1952.

Setelah pensiun dari tugas militer, Eisenhower terjun ke dunia politik dan pendidikan.