Intisari-Online.com – Perang Dunia I sudah lama berakhir. Namun, banyak peristiwa sepanjang tahun 1914 – 1918 itu melegenda hingga kini. PD I menjadi momentum awal lahirnya perang dunia dimensi udara. Ribuan manusia tewas, dan sekian banyak pemimpin hebat lahir.
Sangat ironis bahwa pesawat hasil rekayasa Wright bersaudara 10 tahun sebelumnya, justru pertama kali diproduksi besar-besaran untuk keperluan perang. Orville dan Wilbur Wright tidak menyangka harus menyaksikan Jerman dan Francis berperang dengan barang ciptaannya.
Berkisah tentang pertempuran udara, 5 Oktober 1914 merupakan hari yang fenomenal. Berawal saat pesawat Voisin-3 Prancis, yang diterbangkan oleh Sersan Joseph Frantz dan Louis Oueriault sedang berpatroli dekat perbatasan Jerman.
(Baca juga: Saat Seks Dijadikan Senjata Propaganda Selama Perang Dunia II: Berton-ton Bahan Porno pun Dijatuhkan Pesawat Pembom)
(Baca juga: Sial, Gara-gara Lupa Menutup Tangki Bahan Bakar Pilot Tempur Jagoan Perang Dunia II Ini Tewas Mengenaskan)
Mereka melihat pesawat Jerman berleha-leha di wilayah udara perbatasan kedua negara. Vdisin pun mendekat dan mengambil posisi untuk menembak. Tak bisa dipastikan, apakah penerbang Jerman melihat kedatangan pesawat Prancis itu.
Mengemudi satu tangan
Sampai saat itu, belum ada pesawat yang baku tembak di udara. Pesawat hanya sebagai alat pengintai, bukan senjata mematikan. Kalaupun pesawat-pesawat dari dua pihak yang bermusuhan bertemu, mereka hanya saling menghindar dan pulang ke pangkalan.
Sehingga saat senapan Quenault memuntahkan amunisi dan menewaskan penerbang Jerman, dunia penerbangan mengukir sejarah baru. Pertempuran udara dimulai, dan penerbang Jerman itu menjadi korban pertama.
Sejak itu, negara-negara Eropa yang terlibat PD I (Inggris, Prancis, Jerman) segera mempersenjatai pesawatnya. Metode tempur udara mulai dipelajari. Awalnya diterapkan taktik bertempuf jarak dekat satu lawan satu.
Posisi pesawat lebih tinggi diyakini akan memiliki beberapa keuntungan. Selain jarak pandang ke bawah yang luas, juga serangan dengan daya kejut dan kecepatan tinggi mudah dildksanakan dari atas, dari pesawat.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR