Find Us On Social Media :

Saat Seorang Tentara Harus Membuat Surat Wasiat: Rasanya Seperti Disodori Peti Mati Sendiri

By Ade Sulaeman, Sabtu, 18 November 2017 | 17:00 WIB

Padahal banyak yang sudah menentukan tanggal pernikahan. Tidak heran kalau pada detik terakhir sebelum berangkat, ada juga yang nekad menjadi pengantin.

(Baca juga: Perang Teluk, saat Tentara Amerika Menjadi Kaya karena Dimanjakan oleh ‘Perang’ Sponsor)

Sampai terpaksa dibangun tenda-tenda sebagai gereja darurat lengkap dengan pastor, untuk memberkati penikahan kilat itu.

Begitu sudah disahkan jadi suami-istri, sang tentara pun langsung menuju pesawat yang sudah menunggu. Pengantin  dan pihak keluarga yang ditinggal hanya bisa menitikkan air mata.

Pertempuran kini benar-benar telah pecah. Kekejaman di front dirasakan jauh, sampai, ke rumah-rumah keluarga yang ditinggalkan.

Saat ini hampir setengah juta tentara AS sedang mengadu nyawa di Teluk.

Entah berapa istri, anak, pacar, tunangan dan sanak keluarga di tanah air yang menunggu dengan harap-harap cemas.

Di Syracuse, tak jauh dari tempat tinggal kami, ada dua orang anak berusia 5 dan 7 tahun, yang terpaksa ikut neneknya, karena ayah dan ibu mereka kebetulan sama-sama militer dan keduanya dikirim ke medan perang.

Kini rata-rata keluarga yang ditinggal itu, kebanyakan hanya duduk di depan televisi.

(Baca juga: Berkaca dari Pengalaman Perang Teluk, AS Sepertinya akan Mengandalkan Serangan Udara Jika Benar Menyerang Korut)