Find Us On Social Media :

Berkat Tank-tank Palsu, Pasukan Lapis Baja Inggris Berhasil Dihancurkan Nazi yang ‘Lebih Lemah’

By Ade Sulaeman, Selasa, 14 November 2017 | 14:00 WIB

(Baca juga: Waffen SS & Fallschirmjager: Dua Pasukan Elite Nazi Yang Kemampuan Tempurnya Menginspirasi Pasukan Elite Dunia Masa Kini)

Tiba di Tripoli

Pada 14 Februari 1941 satuan-satuan pasukan elit Nazi di bawah komando Rommel dan dinamai Afrika Korps mulai tiba di pelabuhan Tripoli, Lybia.

Sebelum dikirim ke Tripoli, logistik dan persenjataan serta personel pasukan Nazi terlebih dulu dikumpulkan di Italia lalu diseberangkan melintasi Laut Mediterania.

 Gelombang pasukan kedua dikirim menggunakan kapal perang Adana, Aegina, Kybfels, dan Ruhr serta mendapat kawalan kapal perang Italia, Camicia Nera dan kapal torpedo Procione.

Selain mengangkut personel pasukan kapal-kapal perang Italia juga mengangkut ranpur lapis baja dari 3rd Reconnaissance Battalion dan 39th Antitank Battalion.

Peralatan tempur yang dibawa Afrika Korps Nazi betul-betul menunjukkan pasukan yang sudah kenyang pengalaman seperti meriam antitank, ratusan kendaraan lapis baja, tenda militer untuk gurun dan lainnya.

 Meskipun tidak ada serangan udara dari Inggris, penurunan logistik dan peralatan tempur dari kapal dalam kondisi siaga penuh dan siap menghadapi gempuran udara.

Untuk mengusir pasukan Persemakmuran Inggris dari Cyrenaica, pasukan Italia sendiri menyiapkan satu divisi tempur pasukan lapis baja , Trento Division, yang dipersenjatai tank-tank ringan M13-40 Ariete.

Untuk menaikkan moril tempur pasukan Italia yang telah terpukul mundur dari frontMesir, pada esok harinya Rommel memerintahkan pasukan gabungan Nazi Jerman dan Italia yang di antaranya diperkuat oleh satuan-satuan pasukan berbangsa Arab melaksanakan parade militer.

Selama seminggu pasukan dan persenjataan Afrika Korps termasuk pesawat-pesawat tempur terus berdatangan di Tripoli.