Advertorial

Salut, Pasukan Gunung Nazi Ini Justru Menyerahkan Diri Setelah Berhasil Lindungi Rekan-rekannya

Ade Sulaeman

Editor

Tugas pengawalan itu ternyata berjalan efektif karena sergapan gerilyawan pimpinan Josip Broz Tito dari arah pegunungan berhasil dieliminir oleh pasukan Gebirgs Karstjager.
Tugas pengawalan itu ternyata berjalan efektif karena sergapan gerilyawan pimpinan Josip Broz Tito dari arah pegunungan berhasil dieliminir oleh pasukan Gebirgs Karstjager.

Intisari-Online.com - Pasukan gunung Waffen SS Nazi, yakni Waffen Gebirgs Karstjager, merupakan unit pasukan gunung pertama yang dibentuk berdasar pada perintah pemimpin SS, Heinrich Himmler (1942).

Pada saat itu, Himmler menyadari perlu dibentuk pasukan gunung yang mampu bertempur di pegunungan karang yang membentang di antara perbatasan Italia dan Yugoslavia.

Dalam waktu cepat segera terbentuk satu batalyon pasukan gunung yang umumnya memiliki keahlian mendaki gunung dan terdiri dari warga lokal yang sudah memahami seluk-beluk medan pegunungan.

Komandan pertama pasukan Gebirgs Karstjager adalah SS-Sturmbannfuhrer Berschneider.

(Baca juga: Dibuat Kucing-Kucingan, Pesawat Tempur Nazi Ini Jadi Raja Medan Perang dan Merontokkan Puluhan Ribu Pesawat Sekutu)

Misi pertama pasukan gunung yang khusus bertarung di puncak-puncak gunung berkarang itu adalah mengeliminasi para gerilyawan Italia yang berideologi komunis khususnya di kawasan pegunungan Trieste, Italia utara.

Tugas-tugas perang antigerilya yang dilaksanakan pasukan gunung ini umumnya berjalan lancar.

Pada bulan Juli 1944 pasukan gunung yang memiliki kekuatan satu batalyon ini dimekarkan lagi sehingga berkekuatan satu divisi dan bermarkas di Udine.

Sebagian besar personel Gebirgs Karstjager merupakan orang-orang Italia,

Kekuatan yang kemudian bergabung adalah sejumlah unit pasukan gunung Prinz Eugen dan SS Junkerschule Kampfgruppe yang dikomandani oleh Brigadefuhrer Heinz Harmel.

Setelah pasukan Jerman di Italia menyerah kepada pasukan Sekutu, pasukan Gebirgs Karstjager yang masih berada di pegunungan menyatakan memiih melanjutkan pertempuran.

Tujuan Harmel memerintahkan pasukannya untuk terus bertempur adalah melindungi penarikan mundur pasukan Jerman dari kawasan Yugoslavia.

(Baca juga:Division Wiking: Pasukan Panser Maut Nazi Yang Personelnya Justru Bukan Orang Jerman)

Tugas pengawalan itu ternyata berjalan efektif karena sergapan gerilyawan pimpinan Josip Broz Tito dari arah pegunungan berhasil dieliminir oleh pasukan Gebirgs Karstjager.

Setelah merasa cukup bertempur dan berhasil mengawal para sejawatnya, pasukan Gebirgsjager kemudian menyerahkan diri kepada pasukan Inggris, pada 9 Mei 1945.

Artikel Terkait