Find Us On Social Media :

Picu Pemusnahan 20 Juta Masyarakat Pribumi Amerika, Columbus Tak Layak Disebut Pahlawan?

By Ade Sulaeman, Jumat, 10 November 2017 | 08:00 WIB

(Baca juga: Penjelajah China Sudah Menemukan Benua Amerika Jauh Sebelum Christopher Colombus?)

Argumentasi para penuntut dalam peradilan yang disponsori oleh Pusat Hak Asasi Manusia Universitas Minnesota ini ialah bahwa ekspedisi Columbus-lah yang menjadi gara-gara membanjirnya orang Eropa ke Dunia Baru.

Hasilnya, pemusnahan 20 juta masyarakat pribumi Amerika.

Selain itu Columbus juga dituntut telah menangkap orang untuk dijadikan budak, mencuri emas dan tanah, menculik dan melakukan aksi kekerasan lain selama berlayar di L. Karibia.

Cercaan terhadap Columbus bermacam-macam bentuknya, dari pesta koktail di Chicago sampai protes masal di Meksiko. Singkat kata, reputasi Columbus sudah telanjur habis-habisan.

Malah bulan Oktober lalu ribuan orang Indian suku Sioux, Apache, Yaqui, dan Eskimo mengadakan konferensi di Mexico City untuk merayakan 500 tahun perlawanan Indian terhadap penyerbu kulit putih.

Indian di Colombia malah menyerukan agar bendera negara bagian dikibarkan setengah tiang.

Pembela Columbus bukannya tidak ada. Menurut mereka, "Memang dalam masa 200 tahun pertama zaman kolonisasi bangsa-bangsa Eropa di Amerika, populasi Indian melorot dari 100  juta menjadi 4 juta, tapi jangan menaruh seluruh tanggung jawab di pundak Columbus, dong!"

Para pendukung ini tidak mau kalah aksi. Mereka membangun patung Columbus senilai AS$10 juta di pantai Miami.

(Baca juga: Kebiasaan-kebiasaan Zaman Dulu saat Terjadi Gerhana Matahari: Masayarakat Indian Memaksa Bayi Menangis dan Membetot Telinga Anjing)