Find Us On Social Media :

Perang Teluk, Ajang Promosi dan Uji Coba Persenjataan Canggih 'Penebar Maut'

By Ade Sulaeman, Rabu, 1 November 2017 | 11:30 WIB

(Baca juga: Pemutusan Hubungan Diplomatik Negara-negara Arab terhadap Qatar adalah Buntut Panjang dari Perang Teluk)

Selain itu, Maverick mampu menjangkau sasaran darat sejauh 13 km sehingga sangat ampuh untuk menggempur kendaraan lapis baja, kapal perang, pertahanan udara dan sasaran darat lainnya.

Khusus dalam Perang Teluk I, sasaran Maverick adalah kendaraan tempur Irak yang jumlahnya ribuan.

Saking banyaknya kendaraan militer yang hancur, jalur Kuwait-Irak yang dipakai sebagai sarana melarikan diri sampai dipenuhi bangkai kendaraan tempur.

Jumlah tank T-72 Irak yang begitu melimpah, bahkan saat itu jumlah kekuatan tanknya lebih banyak jika dibandingkan dengan gabungan kekuatan tank negara Inggris dan Jerman, teryata jadi sasaran empuk F-16 dan A-10 yang dikenal sebagai penghancur tank.

Ribuan tank Irak dihancurkan secara mudah mengingat kemampuan satu Maverick ternyata bisa menghancurkan satu tank T-72.

Dari sisi perhitungan ekonomi, pemakaian Maverick juga lebih menguntungkan.

Satu Maverick berharga 70.000 dollar AS sedangkan tank T-72 bernilai jauh lebih mahal, yaitu 1,5 juta dollar AS.

Pesawat F-16 yang dikerahkan AS ke Irak mencapai 249 dengan total sorti 13.500 kali.

(Baca juga: Bagaimanapun Juga, Produksi Jet Tempur Generasi Mutakhir Harus Berterima Kasih pada Pertempuran Udara dalam Perang Teluk 1991)

Sasaran darat yang digempur nyaris semuanya sukses dengan tingkat keberhasilan mencapai 95,2%. Sementara 144 pesawat tempur A-10 yang dikerahkan AS telah melakukan total sorti sebanyak 8.100 kali dengan tingkat keberhasilan 95,7%.