Find Us On Social Media :

Di Sekolah Ini, Siswa Tak Hanya Dibekali Pendidikan Formal, Tapi juga Olahraga Berkuda. Untuk Apa?

By Ade Sulaeman, Selasa, 31 Oktober 2017 | 12:30 WIB

“Setelah (murid-murid) lulus, nggak jadi tukang kuda  saja, beberapa ada yang melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Inteligen Negara,” tambahnya.

(Baca juga: Ternyata Menjadi Putri Duyung Tak Cukup Cuma Kenakan ‘Kostum’, Tapi Kudu Sekolah Dulu)

Dalam kegiatan belajar dan mengajar, aktivitas equestrian masuk dalam intrakulikuler yang mencakup keterampilan dan aturan.

Siswa diajar bagaimana kompetisi riders, mengembangkan keahlian, dan juga menumbuhkan kecintaan dengan lingkungan terutama kuda.

Murid-murid juga diajak memandikan kuda, menggosoknya, memberi makan dan merawat kuda dengan baik dan benar.

Tak lupa juga murid digembleng dengan nilai kedisiplinan, kejelian dalam menganalisis karena hal itu dibutuhkan untuk menjadi rider.

“Sekolah ini kalau dibilang murah, juga tidak murah. Tapi jika dibilang mahal, juga tidak karena murid mendapat pengalaman berkuda secara komplit,” kata perempuan berkacamata ini.

Dedikasi penuh dari orang tua murid ataupun anak didik sangat diperlukan.

Mereka yang berminat dalam olahraga ini tentu harus mengeluarkan kocek sedikit lebih dalam dibanding jika sekolah di yayasan pendidikan biasa.

Namun seperti menyelam sambil minum air, di sekolah ini selain pelajaran formal, di dapat juga pengalaman menjalani bidang equestrian.