Find Us On Social Media :

Laki-laki Bertambah Gembrot Setelah Menikah Bukan Isapan Jempol Belaka, Ada Angka yang Membuktikannya

By Moh Habib Asyhad, Jumat, 6 Oktober 2017 | 20:15 WIB

Teori ini dikenal dengan sebutan “marriage protection theory”, dan memperkirakan IMT pria menikah justru lebih rendah.

Orang-orang yang menikah juga diperkirakan punya IMT lebih rendah karena “selection theory”. Kita semua memilih pasangan hidup berdasarkan sekumpulan karakteristik, termasuk di antaranya adalah seberapa menarik dia.

Orang-orang yang bugar lebih mungkin dipilih sebagai pasangan hidup. Menurut teori ini, pernikahan tak memiliki dampak pada IMT seseorang, tetapi orang-orang yang memiliki IMT lebih rendah justru lebih mungkin menikah.

Di sisi lain, ada beberapa teori yang mengatakan bahwa setelah menikah, orang cenderung “teledor” dan mengalami kenaikan berat badan.

Teori “marriage market theory”, misalnya, mengandaikan dunia asmara seperti dunia usaha—kita harus sedikit mempromosikan diri.

Teori itu bilang, orang yang melajang dan ingin menikah memiliki motivasi lebih tinggi dan berusaha lebih kuat untuk tetap bugar, ketimbang mereka yang sudah menikah. Tetapi setelah menikah, “tekanan” sebagai jomblo pun hilang, sehingga indeks massa tubuh mereka meningkat.

Teori “social obligation” juga mengatakan bahwa orang-orang yang terikat dalam pernikahan makan lebih teratur (dan lebih berlemak) akibat bertambahnya kehidupan sosial mereka setelah menikah.

Ganti status, angka di timbangan melonjak

Dalam rangka memahami semua teori-teori yang ada, Syrda menganalisis informasi mengenai 8.700 pria heteroseksual di AS sejak 1999 hingga 2013, menggunakan data dari Panel Study of Income Dynamics.

Di samping variabel sosio-ekonomi yang standar seperti pendidikan, pendapatan, status kerja, dan umur, Syrda juga berhasil menambahkan perubahan IMT seseorang.

(Baca juga: Kehidupan Laki-laki Obesitas Ini Selamat dan Lebih Bahagia Setelah Hanya Makan Kentang Selama Setahun)

Syrda menemukan bahwa pria yang menikah memang memiliki IMT lebih tinggi (setengah poin) dibanding pria yang belum, yang utamanya diakibatkan fluktuasi berat badan sebelum dan sesudah menikah.