Find Us On Social Media :

Laki-laki Bertambah Gembrot Setelah Menikah Bukan Isapan Jempol Belaka, Ada Angka yang Membuktikannya

By Moh Habib Asyhad, Jumat, 6 Oktober 2017 | 20:15 WIB

Intisari-Online.com - Ujaran orang-orang tentang berat badan seorang laki-laki akan terus bertambah setelah menikah ternyata bukan isapan jempol semata. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Joanna Syrda membuktikannya.

Syrda adalah pengajar ekonomi dan bisnis di University of Bath, Inggris.

Dalam pembuka tulisannya yang ditulis di The Conversation, Syrda menulis bahwa nenikah dapat mempengaruhi indeks massa tubuh seorang laki-laki.

(Baca juga: Hati-Hati, Indeks Massa Tubuh yang Berlebih Dapat Meningkatkan Risiko Kematian Dini)

“Pengantin baru mungkin merasakan adanya peningkatan lingkar pinggang. Dan riset Syrda menunjukkan, menikah memang membuat pria bertambah gemuk,” tulisnya, seperti dilansir dari Kompas.com.

Penelitiannya juga menemukan adanya keterkaitan antara menikah dan peningkatan berat badan pada laki-laki. Menurutnya, rata-rata laki-laki yang telah menikah memiliki IMT lebih tinggi dibanding laki-laki lajang.

Sementara di sisi lain, perceraian bisa membuat berat badan itu turun.

Temuan SYrda ini paling tidak mengakhiri kebingunan yang terjadi selama ini. Selama ini, beredar beberapa teori tentang berat badan laki-laki setelah menikah.

Temua Syrda sepertinya sejalan dengan ide “marriage market theory” yang bilang bahwa laki-laki lajang akan lebih berusaha menjaga kebugaran tubuhnya dibanding laki-laki yang sudah menikah.

Teori lainnya, “social obligation theory” yang mengatakan bahwa laki-laku makan lebih teratur setelah ia menikah, mereka juga lebih gemar menghadiri acara-cara sosial dibanding sebelum ia menikah.

Lepas dari itu, penting untuk memahami lebih jauh faktor sosial yang dapat mengakibatkan naik dan turunnya berat badan. Perdebatan soal hubungan antara pernikahan dan IMT telah berlangsung begitu lama. Bahkan ada pandangan yang saling bertolak belakang soal ini.

Ada beberapa contoh bahwa pasangan yang telah menikah secara umum lebih sehat, karena mendapat manfaat dukungan keluarga dan cenderung tidak terlibat dalam perilaku berisiko.

(Baca juga: Lahir Hanya dengan Bobot 0,5 kg dan Diprediksi Tidak Bisa Bertahan Hidup Lama, Kini Bayi Prematur Itu Sudah Mulai Bersekolah)