Advertorial
Intisari-Online.com - Tim dokter telah melakukan kesalahan dengan mengamputasi kaki salah seorang wanita korban kamp konsentrasi Nazi.
Wanita itu adalah Maria Dronova (89) yang menderita gangren (mati) berat di kaki kanannya.
Namun, petugas medis di kota Voronesh, Rusia malah memotong kaki kirinya sampai ke pinggul.
Sebuah laporan mengatakan, setelah menyadari kesalahan mereka, tim media kemudian mengamputasi kaki kanannya yang terinfeksi tiga hari kemudian.
Baca Juga : Berhenti Mengigit Kuku! Sebab Jari Wanita Ini Harus Diamputasi Karena Ia Sering Menggigit Kukunya
Mereka lalu bertindak untuk menutupi kesalahan mereka.
Putra Maria, Andrei Dronov, bersikeras bahwa dokumen medis menegaskan bahwa gangren hanya ada pada kaki kanan ibunya.
Andrei bersikeras seroang dokter mengakui kesalahan kepadanya segera setelah operasi.
Andrei mengatakan kepada situs berita lokal bahwa sebagai akibat dari kesalahan operasi tersebut, ibunya jadi kehilangan kedua kakinya.
Baca Juga : Jangan Langsung Dibuang, Kulit Pisang Ternyata Punya Manfaat Luar Biasa
Ibunya memang masih tersadar, namun Andrei tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Andrei ingin membuat tim medis bertanggung jawab karena telah mengamputasi kaki ibunya yang sehat.
Dalam Perang Dunia II, Maria dipenjara oleh Jerman dan ditahan di kamp konsentrasi Nazi.
Dia dibebaskan pada tahun 1945 pada usia 16 tahun.
Baca Juga : 6 Gerakan Sederhana 'Anti-Tua' yang Dapat Membuat Kita Kembali Bugar dalam Waktu Singkat
Maria kemudian menjadi guru matematika.
Andrei berkata bahwa amputasi yang keliru tersebut seperti dalam film horor.
Gambar telah menunjukkan dengan jelas bahwa kaki kanannya menderita gangren berat.
Kaki satunya (kiri) memang merah dan bengkak, namun itu karena Maria tidak bisa berjalan dan berolahraga.
Baca Juga : Luar Biasa, Wanita Ini Selesaikan Triathlon Paling Sulit di Dunia Sambil Pompa ASI untuk Anaknya
Operasi dilakukan di rumah sakit kota Voronezh nomor 3.
Istri Andrei, Katya yang juga seorang dokter telah menyadari kesalahan tersebut ketika dia mengunjungi Maria.
Katya sangat terkejut dan kemudian marah kepada dokter yang mengamputasi kaki ibunya.
Pejabat kesehatan setempat kemudian mengklaim bahwa kedua kaki mengalami gangren, tetapi kaki kirinya dalam bahaya.
Kepala dokter SergeyShamsutdinov mengklaim, "Pada saat dia masuk ke rumah sakit, kaki kirinya lebih berbahaya bagi kesehatannya."
Namun, Andrei menyebut pernyataan tersebut sebagai 'kebohongan'.
Andrei mengatakan bahwa pada 4 November, paramedis mendiagnosis ibunya dengan gangren pada kaki kanannya.
Tidak ada kondisi medis yang disebutkan tentang kaki kiri ibunya.
Perawatan sebelumnya di rumah sakit lain mendukung pernyataan Andrei.
Namun, pihak rumah sakit terkesan menutup-nutupi kasus tersebut.
Bahkan, catatan medisnya tiba-tiba menghilang, kata Andrei.
Kini, para penyelidik telah memulai penyelidikan tentang kasus tersebut.
Baca Juga : Bukan Sekadar Gaya, Pilihan Kacamata Juga Dapat Ungkap Kepribadian Pemiliknya, Cek Milik Anda!