Juga terdapat busur yang bisa bergerak secara mekanis, untuk mencegah para pencuri masuk ke kuburan.
Sungai-sungai di negara itu, dari Yang Tse sampai Sungai Kuning, bahkan lautan yang luas ditirunya dengan air raksa dan digerakkan secara mekanis.
Di atasnya, pada langit-langitnya, digambarkan konstelasi kubah langit dan di bawahnya relief bumi. Untuk penerangan, digunakan minyak paus, sehingga apinya tidak mati selama tidak ditiup.”
Kegilaan lain adalah kaisar membawa serta abdi dan seluruh harta bendanya yang mewah ke dalam kubur, agar di alam baka dia tidak akan menderita.
Qin Shi-huangdi, bukan hanya membawa kekaisarannya, tapi dunia dan langit juga dibawanya serta ke liang kubur. Di alam baka pun dia ingin menguasai dunia.
Baca Juga : Di Cina, Menyumbang Sperma Berhadiah iPhone 6s
Waktu penguasa itu sudah diletakkan dalam dunia miniaturnya beserta seluruh harta bendanya, putranya, Qin Erh-huangdi, memerintahkan agar istri-istri ayahnya yang tidak memberinya anak laki-laki juga harus ikut dikubur.
Para pekerja yang mengenal seluk-beluk dalam kubur itu, demi keamanan, juga ikut dikubur hidup-hidup di antara antara gerbang kedua dan gerbang luar, yaitu setelah gerbang bagian dalam disegel.
Namun, ini bukan pembunuhan besar-besaran terakhir yang dilakukan kaisar itu. Kaisar punya hobi mengumpulkan binatang. Di ibu kota negaranya dia memiliki kebun binatang pertama di dunia.
Yang dipelihara bukan terbatas binatang dalam negeri saja, tapi juga binatang-binatang eksotis yang diperolehnya dari negeri-negeri jauh.
Baca Juga : Timbunan Telur Dinosaurus Ditemukan di Cina
Qin Shi-huangdi sendiri yang minta agar binatang- binatang itu ikut dikubur. Ini sebabnya mengapa di dalam tembok kuburan itu juga ditemukan sisa-sisa binatang. Rupanya kaisar juga ingin punya kebun binatang di alam baka!
Mengingat kuburan itu sudah diketahui sejak ratusan tahun yang lampau, apa selama ini tidak ada perampok yang tertarik untuk membongkarnya?
Menurut para penulis riwayat, pernah ada usaha untuk merampok kuburan ini. Dalam penelitian terakhir, pada bukit makam itu ditemukan dua lubang galian.
Tapi rupanya usaha itu tidak berhasil. Para perampok tidak menemukan ruang makam tersebut.
Hingga sekarang para arkeolog Cina belum membuka kuburan itu. Dari hasil penelitian bagian atas, ternyata tanah 'piramida' itu memang mengandung air raksa, yang tidak ada sumber aslinya.
Yang jelas, Qin Shi-huangdi berhasil mempertahankah keabadian hidupnya, walaupun hanya lewat kuburannya. (Franz Stephan)
Baca Juga : Pria Tanpa Kaki Mendaki Gunung Paling Berbahaya di Cina
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR