Advertorial

Cerita Khairul: Terpaksa Berhenti Kuliah untuk Rawat Ibunya yang Terkena Kanker Payudara Stadium 4

Adrie Saputra
Adrie Saputra
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Seorang mahasiswa terpaksa menunda studinya untuk merawat ibunya yang sedang menderita kanker payudara stadium empat.
Seorang mahasiswa terpaksa menunda studinya untuk merawat ibunya yang sedang menderita kanker payudara stadium empat.

Intisari-Online.com - Seorang mahasiswaterpaksamenunda studinya di Kolej Universiti Islam Antarabangsa Selangor (KUIS) untuk merawat ibunya yang sedang menderita kanker payudara stadium empat.

Mohd Khairul Adhar Mat Isa, 25, semester tiga jurusan al-Quran dan as-Sunnah dengan Komunikasi, mengatakan dia sebenarnya enggan untuk berhenti, tetapi demi ibunya yang dia cintai, ia memutuskan untuk pulang dan tinggal bersama ibunya, Siti Sa'dah Hussain, 62.

"Ayah saya telah meninggal tiga tahun yang lalu dan saya mengambil tanggung jawab ini untuk merawat ibu saya."

"Saya belum tahu apakah akan melanjutkan studi saat ini, saya harus fokus pada ibu yang kondisinya sangat lemah."

Baca Juga : Kanker Hati: Seperti Apa Gejala dan Bagaimana Pengobatannya?

"Ibu saya juga tidak bisa bergerak dan berbicara sampai sepenuhnya tergantung pada saya untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya untuk makan, minum dan pengobatan," katanya kepada wartawan di rumahnya di Taman Permai.

Mohd Khairul Adhar mengatakan ibunya merupakan mantan supervisor di sekolah asrama.

Ibunyadidiagnosa menderita kanker payudara pada Desember tahun lalu ketika pemeriksaan dilakukan di Rumah Sakit Sultanah Bahiyah (HSB) dimana ditemukan tumor di payudara kiri.

"Sejak deteksi yang terlambat, tumortelah menyebar hingga ke otak, menyebabkan ibu terkena kejang dan terlantar di rumah."

Baca Juga : Ibu Chelsea Islan Pernah Idap Kanker Payudara, Ini Faktor Penyebab Kanker Payudara

"Dokter juga mengatakan tidak ada perawatan khusus yang dapat diberikan karena kondisi ibu yang buruk," katanya.

Mohd Khairul Adhar, yang telah menjalani satu setengah tahun studi, sedang mencari kontribusi dari masyarakat dan pihak-pihak terkait untuk meringankan beban.

"Sejak sakit, kami bergantung pada uang pensiun ibu dan ayah sebesar 2.000 ringgit (Rp7,3 juta) sebulan untuk membeli peralatan dapur, susu khusus, popok sekali pakai dan kebutuhan lainnya untuk ibu.

Baca Juga : 5 Barang dalam Kamar Ini Bisa Sebabkan Kanker, Bantal dan Guling Juga!

"Uang itu masih dikurangi dari pembayaran cicilan pinjaman-pinjaman ibu sebelum ini," katanya.

Sementara itu, keberuntungan datang kepada Mohd Khairul Adhar yang menapat perhatian dari pendiri Cancer Survivors Malaysia (CSM), Zuraini Kamal.

Dirinya mengunjungi dan mengirimkan bantuan dalam bentuk makanan, susu khusus dan popok sekali pakai untuk ibunya.

"Saya mengerti pelajar ini telah menunda kuliahnya karena niat tulusnya demi menjaga ibunya dan saya berharap pihak universitas memahami kondisinya."

"Kami di CSM sendiri akan membantu berkontribusi kasur untuk memudahkannya merawat ibunya," katanya. (Adrie P. Saputra)

Baca Juga : 8 Manfaat Buah Plum, 'Superfood' Hits yang Bisa Cegah Kanker hingga Tingkatkan Kecerdasan Otak

Artikel Terkait