Intisari-Online.com – Anak Gunung Krakatau kembali menjadi sangat aktif pada Rabu (3/10/2018).
Hanya dalam satu hari gunung tersebut sudah meletus sebanyak 422 kali, dengan getaran mencapai pos Pemantau yang terletak di Pasuruan, Serang.
Tentu saja aktivitas ini membuat banyak orang waswas mengingat 135 tahun lalu 'ibunya' Gunung Krakatau pernah meletus hingga menyapubersih 163 desa seperti diceritakan dalam artikel berjudul Letusan Gunung Krakatau Lebih Hebat dari Bom Atom, yang dimuat di Majalah Intisari edisi Agustus 1983.
---
Baca Juga : Gunung Anak Krakau Erupsi: Dulu, Gunung Krakatau Pernah Meletus 10.000 Kali Lebih Dahsyat dari Bom Hiroshima
Tanggal 27 Agustus nanti akan genap seratus tahun letusan dahsyat Krakatau yang sempat menggoncangkan seluruh dunia.
Pada tanggal 27 Agustus 1883, bertepatan dengan hari Ahad dentuman pada pukul 10.02 terdengar di seluruh wilayah Nusantara, bahkan sampai ke Singapura, Australia, Filipina dan Jepang. Bencana yang merupakan salah satu letusan terhebat di dunia itu sempat merenggut sekitar 36.500 jiwa manusia.
Kegiatan dimulai dengan letusan pada tanggal 20 Mei 1883, waktu kawah Perbuatan memuntahkan abu gunung api dan uap air sampai ketinggian 11 km ke udara. Letusan ini walaupun terdengar sampai lebih dari 350 km (sampai Palembang), tidak menimbulkan korban.
Pada letusan tanggal 27 Agustus itu batuan disemburkan setinggi 55.000 m dan gelombang pasang (Tsunami) yang ditimbulkan menyapu bersih 163 desa.
Abunya mencapai jarak 5.330 km sepuluh hari kemudian. Kekuatan ledakan Krakatau ini diperkirakan 26 kali lebih besar dari ledakan bom Hidrogen terkuat dalam percobaan.
Dikira meriam apel
Seorang pengamat di rumahnya di Bogor, pada tanggal 26 Agustus pukul satu siang mendengar suara gemuruh yang tadinya dikiranya suara guntur di tempat jauh.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR