Awas! Selain Merapi, Inilah 4 Gunung Berapi Paling Aktif di Pulau Jawa

Intisari-Online.com - Gunung Merapi di Sleman, Yogyakarta baru saja mengeluarkan letusan freatik pada Kamis pagi (11/5/2018).

Meski tidak membahayakan, warga sekitar Merapi sudah cukup panik dan sebagian sudah bersiap mengungsi.

Merapi memang terkenal sebagai gunung berapi paling aktif di Jawa.

Selain Merapi, ada beberapa gunung berapi lain yang masih sering memuntahkan material vulkaniknya.

Baca Juga:Pesanan Go-Food Tak Kunjung Datang, Bukannya Marah, Pelanggan Ini Justru Hatinya Meleleh Saat Bertemu Drivernya

Baca Juga:Inilah Bukit Nirbaya di Nusakambangan, Lokasi Eksekusi Mati para Tahanan yang Terkesan 'Angker'

1. Gunung Merapi

Gunung Merapi di Yogyakarta tak hanya yang paling aktif di Jawa, namun juga termasuk gunung berapi paling aktif di Indonesia.

Gunung ini sangat berbahaya karena tercatat mengalami erupsi antara dua hingga lima tahun sekali dan dikelilingi perumahan warga yang cukup padat.

Sejak tahun 1548, gunung Merapi telah meletus sebanyak lebih dari 60 kali.

Erupsinya yang cukup kuat pada tahun 2006 deangan hujan abu vulkanik yang mencapai kota Magelang.

Merapi juga meletus pada tahun 2010 yang berlangsung sejak 26 Oktober hingga 5 November 2010.

Pada letusan ini, Mbah Maridjan selaku juru kunci Merapi meninggal terbakar awan panas di rumahnya.

Baca Juga:Tragis, Seorang Bocah Tergelincir dari Eskalator di Tempat Orang Bunuh Diri Dua Hari Sebelumnya

2. Gunung Kelud

Gunung Kelud terletak di provinsi Jawa Timur dan hingga saat ini masih sangat aktif.

Gunung Kelud tercatat dalam kitab Negarakretagama yang disusun oleh Mpu Prapanca pada tahun 1334 saat peristiwa terjadinya letusan Kelud yang cukup hebat.

Selanjutnya, tahun 1919 gunung Kelud kembali meletus dan menyemburkan lahar panas yang menewaskan sekitar 5.000 orang.

Selanjutnya ada letusan lagi di tahun 1951, 1966 dan 1990.

Letusan di tahun 1990 menghasilkan kolom tephra setinggi 7km di atas puncak Kelud.

Pada 3 November tahun 2007, Gunung Kelud kembali meletus.

Baca Juga:Inilah 5 Narapidana yang Berhasil Kabur dari Penjara Nusakambangan, namun Nasibnya Tak Mujur Juga!

Letusan di tahun 2007 ini berlangsung selama seminggu dengan muntahan material vulkanik yang berganti-ganti antara air panas mendidih, lahar, asap, abu dan pasir.

Terakhir kali gunung Kelud meletus pada 13 Februari tahun 2014 dengan mengirim hujan abu vulkanik tebal hingga ke wilayah Solo dan Yogyakarta bahkan Bandung.

Dampaknya, tujuh bandara di Yogayakarta, Surakarta, Surabaya, Malang, Semarang, Cilacap dan Bandung harus berhenti beroperasi.

Baca Juga:Dari Celana Squidward Hingga Pintu Rumah Patrick Inilah 5 Misteri Kartun Spongebob yang Tak Anda Sadari

3. Gunung Krakatau

Letusan dahsyat gunung Krakatau terjadi pada tahun 1883 dan ledakan dahsyatnya terdengar hingga wilayah Mauritania.

Sekitar 36.417 orang tewas dan ribuan lainnya terluka.

Ledakan itu diikuti tsunami dan gunung ini hancur membentuk pulau baru di lokasi yang sama yang disebut Anak Krakatau.

Anak Krakatau juga masih aktif beberapa kali mulai tahun 1994, 2008, 2009, 2010, 2011, dan 2012.

Pulau Anak Krakatau dilaporkan bertambah tinggi sekitar 5 meter tiap tahunnya.

Tahun 2017 ini, ketinggian Anak Krakatau mencapai lebih dari 400 meter di atas permukaan laut.

Baca Juga:Cek Garis Tangan Anda! Jika Ada Tanda Huruf 'V', Berarti Anda Sangat Beruntung!

4. Gunung Bromo

Gunung Bromo terletak di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur.

Selama abad 20 hingga abad 21, gunung Bromo telah meletus sebanyak 68 kali.

Letusannya yang paling dahsyat terjadi pada tahun 1974 dan terakhir kali meletus tahun 2015.

Meksi begitu, Gunung Bromo sangat aktif dan sering berstatus siaga.

Baca Juga:Misteri Kubah Batu Yerusalem: Sumur Jiwa, Pusat Dunia, dan Tempat Disimpannya Tabut Perjanjian

5. Gunung Slamet

Gunung Slamet adalah gunung tertinggi di Jawa Tengah yang masih aktif hingga sekarang.

Gunung ini menduduki wilayah Brebes, Banyumas, Purbalingga, Tegal dan Pemalang.

Hanya ada satu kawah yang masih aktif hingga sekarang, yaitu Kawah IV.

Kawah IV ini pernah sangat aktif pada bulan Mei 2009 dan masih terus mengeluarkan lava pijar hingga bulan Juni.

Sebelumnya, Gunung Slamet pernah meletus tahun 1999.

Pada bulan Maret 2014, Gunung Slamet menunjukkan aktifitas dan statusnya berubah menjadi Waspada.

Baca Juga:Urutan Eksekusi Hukuman Mati di Nusakambangan yang Buat Narapidana Tak Kuasa Menahan Tangis

Artikel Terkait