“Saya merasa lega bahwa saya dapat kembali ke kehidupan saya tanpa merasa sakit sepanjang waktu dan saya bertekad untuk menjadi lebih baik.”
“Sedihnya, lima tahun kemudian, seorang ahli melihat sampel darah saya dan menyadari saya memiliki infeksi tulang lainnya dan memiliki jumlah sel darah putih yang sangat tinggi.”
“Inilah yang membuat saya hancur.”
“Pada bulan November 2016, dokter mengamputasi jari kaki kedua, ketiga, dan keempat. Mereka hanya meninggalkan jempol kaki.”
“Karena jari kelingking adalah satu-satunya yang tersisa, saya terus memberinya tekanan saat berjalan.”
“Saya tidak tahu bahwa cara saya berjalan membuat jari kelingking saya kesakitan. Dan pada akhirnya saya juga harus merelakannya diamputasi pada bulan November 2017,” tutup Victoria.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Aulia Dian Permata |
KOMENTAR