Intisari-Online.com - Lebih dari 45 tahun, Gereja GMIST Mahanaim dan Masjid Al Muqarrabien di Jakarta Utara sudah saling berdampingan.
Rumah ibadah yang terletak di Jalan Enggano, Tanjung Priok, Jakarta Utara ini tetap menjaga keberagaman serta toleransi beragama sampai saat ini.
Kedua rumah ibadah ini hanya dipisahkan sebuah tembok dengan panjang sekitar 6-7 meter dan tinggi tembok sekitar 2 meter.
Dengan tinggi pembatas tembok tersebut, antar jemaat gereja dan jamaah masjid bisa saling bercengkrama.
Namun, sebenarnya pembatas tersebut hanya berada di halaman saja.
(Baca juga: Keberadaan Masjid dan Gereja Ini Tunjukkan Tingginya Toleransi Kehidupan Beragama di Kampung Buyat Pante)
(Baca juga: Peace! Project, Tanamkan Toleransi Melalui Aksi Sederhana)
(Baca juga: Toleransi Mahasiswa Non-Muslim pada Bulan Ramadhan di Malang)
Jika dilihat lebih detail, antar bangunan gereja dan masjid terdapat sebuah ruang sempit yang cukup panjang. Ruang ini tak dibangun pembatas.
Lalu bagaimana kerukunan serta toleransi antar pengurus gereja dan masjid tersebut masih bisa terjaga hingga saat ini?
Pengurus Masjid Al Muqarrabien, M Akbar mengatakan, selama puluhan tahun berdampingan, tak pernah ada gesekan antar jemaat gereja dan jamaah masjid.
Umat muslim atau kristen di kawasan itu, lanjut Akbar saling menghormati agama serta cara ibadah masing-masing.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR