Intisari-Online.com -Semuanya demi kerukunan antaragama. Itulah yang ada di benak pasangan asal Kabupaten Malang, Jawa Timur, Hakam Mabruri (34) dan Rofingatul Islamiah (34) ketika berencana keliling dunia.
Pasutri Malang yang ingin keliling dunia dengan sepeda ini berencana berkunjung ke tempat-tempat suci dan bersejarah yang menjadi simbol berbagai agama. Benar, kita tidak salah dengar: mereka berencana menunaikan niatnya ini dengan menunggangi sepeda onthel.
Misi yang diberi nama “Holly Journey 2016-2017 Faith in Peace” ini akan dimulai pada Kamis (15/12). Perjalanan mereka akan dimulai dari Pendopo Kabupaten Malang dan akan berakhir di Mesir. Jika ditarik garis, mereka akan menempuh jarak sekitar 17 ribu km.
Baca juga:Film Porno Bisa Meningkatkan Gairah Pasutri
“Saya sadar saya bukan siapa-siapa. Tapi saya juga sadar apa yang harus saya perbuat,” kata Hakam kepada Kompas.com, Selasa (6/12). Laki-laki kelahiran 12 Juni 1982 itu menjelaskan, ide awal untuk menyampaikan pesan damai melalui sepeda tandem itu bermula dari kondisi umat beragama saat ini.
Menurutnya, ada berbagai pihak yang menjadikan agama sebagai alat untuk menyulut permusuhan. Oleh karenanya, ia bertekad mengunjungi seluruh tempat suci dan bersejarah seluruh agama untuk menyampaikan pesan bahwa semua umat beragama bisa bergandengan dan menjaga perdamaian.
Dari makam Wali Songo ke Gunung Sinai
Lulusan Madrasah Aliyah Negeri Gondang Legi itu menyampaikan, petualangan suci menggunakan sepeda tandem itu akan dimulai dengan berkunjung ke makam Wali Songo yang menjadi simbol penyebaran Islam di Indonesia.
Setelah itu, keduanyaakan menyeberang ke Sumatera untuk melihat jejak-jejak penyebaran Islam di sana. Selanjutnya, mereka akan berlayar ke Kuala Lumpur, Malaysia. Setelah itu, perjalanan akan dilanjutkan ke Myanmar, jika memungkinkan.
Di negara itu, Hakam yang pernah bersepeda keliling dunia pada 2012 ingin menyampaikan toleransi umat beragama, khususnya Islam dan Buddha. Jika tidak memungkinkan memasuki negara tersebut, ia akan menyampaikan pesan perdamaian untuk Myanmar dari Kuala Lumpur.
Hakam dan Rofingatul juga akan mengunjungi Kathmandu di Nepal dan Taman Lumbini yang menjadi tempat kelahiran Sidharta Gautama. Dilanjutkan ke Khushinagar, India, yang menjadi tempat moksa Sidharta.
“Ini orang Indonesia yang Muslim sedang berziarah ke tempat Buddha,” tegasnya.
Rute selanjutnya bergeser ke Agra dan Tajmahal. Hakam juga berencana ke Vrindavan untuk melihat jejak kanak-kanak Krisna dan melihat tempat kelahirannya di Mathura. Masih di India, Hakam bersama istrinya akan mengayuh sepeda tandemnya ke Yamunanagar dan Kurukshetra yang menjadi lokasi perang antara kebaikan (Pandawa) dan keburukan (Kurawa) dalam perang Mahabharata.
Setelah itu, perjalanan akan dilanjutkan ke New Delhi sebagai tempat singgah sementara mereka. Dari sana mereka menempuh jalur udara ke Jeddah, Arab Saudi. Di Arab Saudi, ia berencana berkunjung ke Makkah dan Madinah. “Di sana untuk melakukan umrah. Memang kita khususin ke agama kita sendiri,” kata Hakam.
Setelah itu, ia akan menempuh perjalanan ke Amman, ibu kota Jordania. Di Jordania, ia akan ziarah ke Danau Galilea, tempat yang diyakini munculnya Isa Al Masih untuk menemui umatnya. Kemudian perjalanan akan memasuki Jerusalem dan Masjid Al Aqsa. Di sana mereka berencana menginap di permukiman Islam, permukiman Nasrani, juga kampung Yahudi.
Di Negeri Para Firaun itu, suami-istri ini akan berkunjung ke Gunung Sinai dan mengunjungi masjid dan gereja di puncak gunung tersebut. Perjalanan terakhir dilakukan dengan menyusuri Terusan Suez, lalu ke Kairo untuk melihat tempat peninggalan Raja Firaun dan Museum Mesir.
Masih dari Kompas.com, selama berada di tempat-tempat suci dari berbagai agama itu, ia berencana akan menyebarkan brosur berisi pesan perdamaian. Perjalanan itu akan ditempuh selama enam bulan ke depan. Jika memungkinkan, perjalanan menggunakan sepeda tandem itu akan dilanjutkan ke Maroko, Spanyol, Portugal, Yunani, dan Turki.