Intisari-Online.com -Siapa yang tak berminat keliling dunia? Semua orang kepingin mengelilingi dunia termasuk Slamet Sutikno. Sejak tujuh bulan lalu, kakek 74 tahun itu telah mengelilingi Indonesia dan tiga negara lain menggunakan sepedanya … berkat rutin mengonsumsi bawah putih.
Ketika Kompas.com menemuinya di pinggir jalan menuju pelabuhan feri Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, ia baru saja tiba dari Kota Tawau, Malaysia. Ia terlihat masih sangat bugar.
Jika tidak ada halangan, Kamis (8/9) ini, mantan PNS yang pensiun tahun 1998 itu akan melanjutkan perjalanan ke Kota Tarakan, lalu diteruskan ke Balikpapan. “Hari ini [Rabu (7/9)] tepat 7 bulan sejak berangkat dari Malang. Rencana mau ke Balikpapan, Sulawesi, Ambon, terus ke Timor Leste,” ujarnya.
Ide berkeliling Nusantara di usianya yang semakin renta, menurut Slamet Sutikno, berasal dari teman-temannya di Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) Malang. Ia mengaku mendapat kehormatan dari klub pencinta sepeda tua di Malang untuk mewakili komunitasnya berkeliling Nusantara dan empat negara Asia Tenggara setelah menjalani seleksi dari puluhan anggota Kosti.
“Kami sempat ngontel delapan hari ke Bali saat kongres ke-3, diteruskan ke Semarang sampai enam hari. Berarti kami mampu sampai ke Sabang. Dari situ, kami mulai keliling Nusantara,” imbuhnya.
Yang tak kalah unik adalah sepeda yang digunakan oleh Slamet Sutikno. Sepeda bermerek Batavus ini ternyata berusia dua tahun lebih tua dari pengendaranya, yakni 76 tahun. Selama 7 bulan dikayuh, sepeda onthel berwarna coklat ini tak pernah mengalami kendala apa pun. Padahal, untuk berkeliling Nusantara dan 4 negara, sepeda warisan orangtuanya ini membawa peralatan kebutuhan sehari-hari seberat 60 kilogram.
“Yang penting ada ban serep saja. Selama perjalanan tidak pernah kerepotan dengan sepeda meskipun sepeda tua,” sambung warga Kecamatan Pakis Aji, Malang, ini. Selama berkeliling Nusantara dan tiga negara di Asia Tenggara yang sudah disinggahinya, Slamet mengaku terkesan dengan sambutan warga Malang yang berada di Brunei Darussalam.
Ratusan warga Malang yang bekerja di Brunei saat itu menyambut. Beberapa di antaranya bahkan merasa heran, pada usianya yang sudah 74 tahun, Kakek Slamet masih mampu mengayuh onthel tuanya berkeliling Nusantara dan tiga negara.
Selama 7 bulan perjalanan yang tentunya dilewati dengan cuaca panas dan hujan, Kakek Slamet tidak pernah sakit. Menurutnya, stamina prima yang ia miliki berasal dari kebiasaan mengonsumsi bawang putih. Dalam sehari, Slamet mengaku mengonsumsi bawang putih sebanyak 3 siung.
“Seperti minum obat; pagi, siang, dan malam; (masing-masing) cukup satu siung. Alhamdulillah dari berangkat sampai tiba di ujung paling utara Pulau Nunukan, saya masih sehat,” kata Slamet.(Kompas.com)