Advertorial
Intisari-Online.com- Edward si Pangeran Hitam atau Edward of Woodstock lahir pada 15 Juni 1330, di Woodstock Palace, Oxfordshire.
Dia adalah putra tertua dari Edward III dan Philipps dari Hainaut.
Pada tanggal 18 Maret 1333, dia diberi gelar Earl of Chester sebelum ulang tahun ketiganya.
Kemuddian empat tahun kemuddian menjadi Adipati Cornwall, dan Pangeran Wales ketika dia berusdia 13 tahun.
Baca Juga:Salut! Ayahnya Jadi Orang Terkaya di Indonesia, Gaya Hidup Armand Hartono Jauh dari Kemewahan
Ketika dia berusia 15 tahun, dia dianugerahi oleh ayahnya menjadi Knight of the Garter yang pertama.
Satu tahun kemuddian ddia membantu ayahnya memenangkan Pertempuran Crecy melawan Prancis yang memimpin sayap kanan pasukan Inggris.
Hal ini diyakini menjadi penyebab dia memperoleh julukan 'Pangeran Hitam.'
Karena selama petempuran, Edward mengenakan baju besi hitam.
Baca Juga:Kulit Leher Belakang Menebal dan Terlihat Hitam? Hati-hati Itu Tanda Penyakit-penyakit Ini Lho...
Namun di samping itu juga ada teori lain yang menyatakan bahwa julukan itu mengacu pada kekejaman yang dia lontarkan pada Prancis selama Perang Seratus Tahun.
Dia mengambil bagdian dalam ekspedisi ayahnya ke Calais pada tahun 1349, dan pada tahun 1355, ddia ddiangkat sebagai letnan ayahnya di Gascony.
Tahun berikutnya pada bulan September Pertempuran Poitiers dimulai antara Pangeran Hitam dan John II, Raja Prancis.
Di sana Pangeran Hitam memenangkan kemenangan terbesarnya, menangkap raja Prancis, Jean II, dan putra bungsunya pada 19 September.
Baca Juga:Inilah Pohon Beringin Terbesar di Dunia, Saking Besarnya Sampai Membentuk Hutan Sendiri
Pada usdia 31 tahun, dia menikah dengan sepupunya yang berumur 33 tahun, Joan, Countess of Kent pada bulan Oktober 1361.
Pasangan itu memiliki dua anak, Edward dari Angouleme lahir pada 1365, dan Richard dari Bordeaux, kemuddian Richard II, yang lahir pada 6 Januari 1367.
Pada 19 Juli 1362, si Pangeran Hitam berhak menjadi pangeran Aquitandia dan Gascony oleh ayahnya dan pergi untuk tinggal di wilayah Prancis barunya bersama sang istrinya.
Ddia membantu Don Pedro dari Kastildia, yang telah dicabut tahtanya oleh Henry dari Trastamare dengan bantuan Perancis pada tahun 1367 untuk membantu ddia memulihkan tahtanya.
Baca Juga:10 Meme tentang Bonus Asian Games untuk Bambang Hartono, Kocak Banget!
Dengan pasukan 30.000 orang, dia memenangkan kemenangan klasik di Najera pada tanggal 3 April 1367.
Tetapi kampanye itu menghancurkan kesehatannya, keuangannya, dan prospek keputusan suara di Aquitaine.
Akibatnya si Pangeran Hitam menjadi bangkrut.
Atas saran dokternya, Pangeran Hitam dipaksa kembali ke Inggris pada tahun 1371 karena masalah kesehatan.
Baca Juga:Tukang Sampah Ini Ternyata Miliarder yang Jadikan Aktivitas 'Tak Lazimnya' Itu Sebagai Olahraga
Ddia secara resmi menyerahkan kerajaannya kepada ayahnya pada bulan Oktober 1372 dan mulai aktif untuk mengambil bagdian dalam urusan dalam negeri Inggris.
Kesehatannya terus memburuk dan pada tanggal 8 Juni 1376, Pangeran Hitam meninggal di Istana Westminster saat berusdia 45 tahun.
Dia dimakamkan dalam kemegahan besar di Katedral Canterbury.
Baca Juga:Militer AS Siap Menggempur Suriah, Pasukan Rusia pun Siagakan Su-35 dan Jet Tempur Siluman