Advertorial
Intisari-Online.com - Pasukan pemerintah Suriah di bawah pimpinan Presiden Bashar al Assad yang didukung Suriah-Iran-Turki, bersiap melancarkan gempuran terakhir terhadap pasukan pemberontak yang bertahan di kota Idlib.
Seperti dilaporkan Cnn.com pada Senin (27/8), menurut intelijen militer AS, ribuan pasukan elite Suriah telah bersiaga di sebelah selatan Idlib. Mereka siap melancarkan serangan secara besar-besaran.
Idlib merupakan kota yang berdekatan dengan perbatasan Turki, sehingga jika terjadi pertempuran imbasnya dipastikan bisa sampai ke Turki.
Sejak Suriah didukung militer Rusia-Iran-Turki, pasukan pemberontak dukungan AS terus terpojok dan akhirnya hanya bisa bertahan di kota Idlib.
Idlib bahkan merupakan satu-satunya kota yang masih dikuasai pasukan pemberontak.
Baca juga:Palestina dan Suriah Berpartisipasi, Mengapa Israel Tidak Tampil di Asian Games 2018?
Sebagai pasukan pendukung kekuatan pasukan pemberontak, militer AS memang sengaja menggunakan pasukan antipemerintah itu untuk menggulingkan kekuasaan Presiden Bashar al Assad.
Oleh karena itu jika pasukan pemberontak Suriah sampai bisa dihancurkan oleh pasukan pemerintah, militer AS tidak memiliki ‘alat’ lagi untuk menumbangkan Presiden Bashar al Assad.
Militer AS sendiri telah memperingatkan kepada Suriah bahwa bersama Inggris dan Prancis, kekuatan udaranya siap melancarkan serangan balasan jika Suriah sampai melancarkan serbuan ke Idlib.
Tidak hanya kekuatan udara, kapal-kapal perang AS dan Inggris juga sudah bersiaga di Laut Mediterania untuk menyiapkan serangan rudal terhadap Suriah.
Markas Besar militer AS di Pentagon juga telah menyetujui serangan balasan terhadap Suriah.
Baca juga:Siap Hadapi Gempuran Darat AS-Israel, Pasukan Iran Sudah Bersiaga di Perbatasan Irak-Suriah
Pasalnya serangan militer Suriah ke Idlib bisa menyengsarakan warga sipil dan dicurigai akan menggunakan senjata kimia.
Militer AS sebenarnya telah meminta kepada Rusia agar mau mencegah serangan militer Suriah terhadap kubu pasukan pemberontak di Idlib.
Tapi Suriah sendiri tampaknya ingin segera menyudahi perlawanan pasukan pemberontak di Idlib.
Jika Suriah jadi menggempur Idlib, dengan alasan bahwa pasukan Bashar al Assad akan menggunakan senjata kimia, pasukan AS dan sekutunya pun telah menyiapkan serangan balasan dalam skala lebih besar.
Jika peperangan akhirnya memang terjadi, Perang Dunia III bisa jadi segera pecah di Suriah.