Intisari-Online.com - Jikaterjadi kebutaan akibat tekanan bola mata yang tinggi, maka glaukoma yang jadi pelakunya.
Saraf mata tidak mampu menoleransi tekanan bola mata yang tinggi tersebut sehingga terjadilah kerusakan saraf langsung.
(Baca juga: Inilah Jenis-Jenis Glaukoma 'Si Pencuri Penglihatan' yang Perlu Kita Ketahui)
Rusaknya saraf juga bisa terjadi secara tidak langsung, yaitu karena tekanan bola mata menghambat aliran darah yang mengantarkan nutrisi pada mata.
Kabar buruknya kondisi saraf mata yang rusak tak bisa diperbaiki lagi. Itulah sebabnya glaukoma disebut si pencuri penglihatan.
Sayangnya, kata dr. Zeiras Eka Djamal, SpM, dari Jakarta Eye Center Kedoya, Jakarta Barat, gejala glaukoma tidak begitu signifikan.
Tadinya mata terasa normal dan sehat, namun lama kelamaan penglihatan terganggu.
“Hal ini yang membuat banyak pasien glaukoma yang terlambat untuk ditangani, saat diperiksa baru ketahuan kalau saraf matanya sudah rusak,” ungkapnya lagi.
(Baca juga: Kabar Baik! Ilmuwan Berhasil Bikin Implan Retina Buatan yang Bisa Kembalikan Penglihatan yang Hilang)
Sama seperti gejalanya yang tidak kentara, kita juga tidak bisa mengukur atau mengetahui tekanan bola mata secara kasat mata.
Artinya tidak ada tanda-tanda fisik yang menandai abnormalnya tekanan mata seseorang. Karena itu, Zeiras sangat menyarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan mata.
Deteksi dini akan sangat membantu pencegahan dan pengendalian glaukoma.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR