Namun, dia tahu dengan baik bahwa panas tubuh yang rendah dapat kacaukan kesehatan mental, detak jantung tidak teratur, dan kematian.
Untuk itu, dia berbicara sepanjang waktu dengan burung-burung di sekitarnya untuk menjaga kewarasannya.
Guðlaugur terus saja berenang dan tanpa disadarinya, dia telah menempuh jarak 91 meter.
Dia akhirnya mencapai daratan, namun penderitaannya belum berakhir, dia harus melawan tebing dan kembali ke laut.
Ketika menjejakkan kaki di pantai, dia menyadari bahwa dia berada di sebuah area batuan lava yang luas.
Baca Juga: Susahnya Jadi Pria Turki, Harus Terlihat Macho dan Tak Boleh Tunjukkan Kasih Sayang Hingga Tangisan
Karena dia bertelanjang kaki, dia kehilangan banyak darah disebabkan oleh kaca vulkanik yang tajam.
Dia harus pergi 2 km dalam pakaian basah sampai mencapai akhirnya pada 12 Maret jam 6:55 pagi.
Dokter tidak dapat menemukan denyut Guðlaugur ketika mereka memeriksanya di rumah sakit.
Suhunya terlalu rendah untuk dapat terdeteksi oleh termometer, namun dia selamat dalam keadaan sehat.
Baca Juga: Dikaruniai Bakat Pidato yang 'Menghipnotis', Seperti Inilah Helm Legenda Miltiades
Namun, fakta yang mengejutkan ditemukan oleh para peneliti dari Universitas Islandia: lemak Guðlaugur hampir seperti lemak anjing laut.
Yakni lebih padat dua atau tiga kali lebih tebal dibanding manusia pada umumnya.
Jadi cerita rakyat Islandia tentang selkies, makhluk mistis yang menyerupai anjing laut namun berubah menjadi manusia saat di daratan mungkin tak sepenuhnya mitos.
Baca Juga: 76 Hari Terkatung-katung di Atlantik Seorang Diri, Kepribadian Callahan Terpecah Dua
Source | : | learning-history.com |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR