Advertorial

Punya Lemak Bak Anjing Laut, 'Viking Modern Ini Mampu Berenang dalam Air Es Selama 6 Jam

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Intisari-Online.com- Kejadian ini terjadi pada 11 Maret 1984 sekitar jam 11 malam di sebelah timur pulau Heimaey (pulau terbesar Kepulauan Westmann di lepas pantai selatan Islandia).

Sebuah perahu nelayan yang tengah berlayar tiba-tiba berguling di tengah lautan membuat 5 orang panik.

Rakit darurat tak dapat dilacak, 3 di antara mereka kemudian mampu memanjat di kerangka kapal namun segera tenggelam sekitar 45 menit kemudian.

Suhu udara mencapai -2° C waktu itu dan salah satu dari tiga orang yang tersisa meninggal segera setelah dia memasuki air.

Baca Juga:Bekerja Sama dengan Rusia-China Produksi Pesawat Siluman, Turki Makin Bikin Sewot AS

Dua lainnya, Guðlaugur Friðþórsson (Gudlaugur Fridjonsson), pengemudi (22), dan Hjörtur R. Jónsson, kapten (25) terus berenang berdampingan dan berusaha terus berbicara.

Tak lama kemudian, Guðlaugur, yang patut disebut viking modern karena kekuatannya bertahan dalam dingin mulai sadar bahwa dia sendirian.

Namun, dia tetap tenang dan fokus lalu berusaha berenang menuju ke barat, di mana cahaya pulau Heimaey terlihat.

Dalam keadaan normal, orang akan mati dalam waktu 20 atau 30 menit dalam air yang super dingin seperti itu.

Baca Juga:Nasib Tragis Blackberry, Dulu Dipuja-Puja Kini Namanya Hilang Tanpa Jejak dan Beginilah Kabar Terakhirnya

Namun tak dapat dipercaya, Guðlaugur mampu bertahan hidup dan berenang sekitar 6 jam.

Viking modern ini mengenakan jins, kemeja, dan sweater, tanpa apa pun di kakinya.

Dia tidak tahu bahwa pakaian basah dapat menarik panas dari tubuh 20 kali lebih cepat dibanding pakaian kering.

Namun, dia tahu dengan baik bahwa panas tubuh yang rendah dapat kacaukan kesehatan mental, detak jantung tidak teratur, dan kematian.

Baca Juga:Mengaku Tak Punya Senjata Nuklir, Israel Justru Dilaporkan Sembunyikan 300 Senjata Nuklirnya di Bawah Laut

Untuk itu, dia berbicara sepanjang waktu dengan burung-burung di sekitarnya untuk menjaga kewarasannya.

Guðlaugur terus saja berenang dan tanpa disadarinya, dia telah menempuh jarak 91 meter.

Dia akhirnya mencapai daratan, namun penderitaannya belum berakhir, dia harus melawan tebing dan kembali ke laut.

Ketika menjejakkan kaki di pantai, dia menyadari bahwa dia berada di sebuah area batuan lava yang luas.

Baca Juga:Susahnya Jadi Pria Turki, Harus Terlihat Macho dan Tak Boleh Tunjukkan Kasih Sayang Hingga Tangisan

Karena dia bertelanjang kaki, dia kehilangan banyak darah disebabkan oleh kaca vulkanik yang tajam.

Dia harus pergi 2 km dalam pakaian basah sampai mencapai akhirnya pada 12 Maret jam 6:55 pagi.

Dokter tidak dapat menemukan denyut Guðlaugur ketika mereka memeriksanya di rumah sakit.

Suhunya terlalu rendah untuk dapat terdeteksi oleh termometer, namun dia selamat dalam keadaan sehat.

Baca Juga:Dikaruniai Bakat Pidato yang 'Menghipnotis', Seperti Inilah Helm Legenda Miltiades

Namun, fakta yang mengejutkan ditemukan oleh para peneliti dari Universitas Islandia: lemak Guðlaugur hampir seperti lemak anjing laut.

Yakni lebih padat dua atau tiga kali lebih tebal dibanding manusia pada umumnya.

Jadi cerita rakyat Islandia tentang selkies, makhluk mistis yang menyerupai anjing laut namun berubah menjadi manusia saat di daratan mungkin tak sepenuhnya mitos.

Baca Juga:76 Hari Terkatung-katung di Atlantik Seorang Diri, Kepribadian Callahan Terpecah Dua

Artikel Terkait