Bagaimana kalau tape sedang digunakan untuk mendengarkan kaset? Pensil atau bolpoin jadi andalannya.
Tinggal masukkan pensil pada salah satu lubang di kaset. Lalu putarlah secara manual dengan tangan.
Hanya saja perlu diingat, jangan sampai salah memutar. Niatnya mau memutar lagu di Side A, enggak tahunya kebalik malah kaset menggulung ke Side B!
Terus apa gunanya cermin di rautan?
Ya tentu saja untuk bercerminlah. Hanya saja, ada anak yang iseng untuk mengintip celana dalam teman wanita!
Masih banyak kisah-kisah lucu dan menarik dari generasi 90-an, yang bisa dikatakan generasi transisi antara permainan anak-anak yang banyak bergerak menuju ke permainan anak-anak yang hanya tangannya bergerak.
Kadang terlihat konyol seperti mengejar layangan putus yang harganya tak seberapa dibandingkan dengan risiko selama mengejar layangan itu.
Menginjak pecahan kaca atau jatuh kesandung batu karena berlari sambil melihat arah layangan putus dan lupa melihat kondisi tanah yang berbatu hanyalah beberapa risiko itu.
(Baca juga: Tas Khusus Sniper, Andal di Segala Medan dan Punya Banyak Fungsi Termasuk Bisa Jadi ‘Sleeping Bag’)
Lalu, masih ingatkah ketika meihat pesawat udara mengangkasa, kita pun berlari-lari mengejar sambil berteriak-teriak kepada sang pilot minta uang? Coba, anak sekarang apa sampai segitunya ya?
Tapi generasi 90-an tidaklah gaptek amat soal permainan canggih. Sudah digital. Semoga masih teringat waktu mengantri main game watch pada Abang-abang di luar sekolah yang membawa seikat game watch.
Ya, supaya memudahkan mengawasi anak-anak main game watch, kotak permainan itu diikat menggunakan tali sepanjang dua atau tiga meter dan ujung-ujung tali itu diikat menjadi satu.
Alhasil si Abang tinggal memegang ujung ikatan itu sementara anak-anak main game watch di ujung lainnya mengelilingi si Abang.
Kangen dengan itu semua? Beruntunglah ada Marchela FP yang membukukan semua kenangan itu dalam dua bukunya. Buku pertama berjudul Generasi 90-an yang terbit di Januari 2013. Buku kedua, sekuel buku pertama, terbit bulan Oktober 2015 dengan judul Generasi 90an – Anak Kemarin Sore.
Apakah karena mengalami masa transisi itu maka ada yang bilang generasi 90-anmerupakan generasi yang paling bahagia?
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR