Intisari-Online.com – Ketika menemani anak menonton film Stip & Pensil, saya malah justru terlempar ke masa lalu.
Bagi generasi 90-an, yang sekarang berusia antara 30-an sampai 40-an tahun, tentu ingat dengan pensil yang menyatu dengan penghapus di ujungnya. Penghapus jaman dulu lebih dikenal dengan nama stip.
Dengan stip yang seuprit itu, maka lama-kelamaan akan habis untuk menghapus tulisan pensil yang salah. Apa akal ketika tidak membawa penghapus yang dua warna itu?
Karet gelanglah penyelamatnya!
(Baca juga: Menyeramkan! Pesawat Kiriman CIA Ini Sering Terbang di Langit Indonesia Tanpa Pernah Terdeteksi)
Ya, tinggal menalikan karet tadi di tempat penghapus, maka sudah bisa digunakan untuk menghapus tulisan yang salah. Tapi ya pasti tidak sempurna. Akan berbekas hitam.
Pasangan setia lainnya dari pensil adalah rautan. Berbentuk bulat pada umumnya, rautan itu memiliki dua sisi. Perautnya ada di sisi bawah, sedangkan di sisi atas ada cermin. Apa guna cermin? Nanti dulu ya …
Soal rautan ini anak generasi 90-an pasti hapal akan sebuah pantangan: jangan ditiup untuk membersihkan rautan dari serpihan pembungkus pensil.
Banyak yang menelan pantangan itu seperti memegang jimat. Padahal ada sisi ilmiah penjelasannya. Kecil-kecil sebenarnya kita sudah diajari soal Fisika.
Pisau rautan mengandung besi (Fe), sementara ketika kita meniup akan keluar uap air dengan rumus H2O. Rumus karat besi adalah Fe2O3nH2O. Nah, uap air hasil tiupan mulut berpadu dengan besi bisa mempercepat timbulnya karat. Kalau sudah berkarat maka rautan itu menjadi tidak tajam lagi.
(Baca juga: Bule pun Tergila-gila dengan Kelezatan Indomie, Inilah Sosok di Balik Nikmatnya Rasa Indomie yang Jarang Kita Ketahui)
Menginjak SMP ketika sudah suka dengan lagu-lagu, baik yang mendayu-dayu atau menggelegar dari lagu rock, tentu akan berkenalan dengan kaset. Untuk memutar gulungan kaset, bisa memakai fasilitas rewind (RW) atau fast forward (FF) di tape recorder.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR