Pada 17 Agustus 1950, untuk pertama kalinya bendera merah putih berkibar di ‘tiang 17’ di Istana Medeka. Saat itu, ibu kota Indonesia sudah pindah ke Jakarta.
Baca juga: Per Juli 2018, Utang Pemerintah Rp4.253 Triliun Sementara APBN Defisit Rp151,3 Triliun
Pada tahun 1950, pasukan pengibar bendera sudah tidak dipilihkan lagi oleh Mutahar, tetapi langsung diatur oleh bagian kepresidenan.
Tahun 1967, Mutahar kembali dipanggil Presiden, saat itu presidennya adalah Soeharto.
Ia meminta Mutahar menangani kembali Pasukan Pengerek Bendera Pusaka.
Soeharto ingin meneruskan tradisi pada awal kemerdekaan.
Akhirnya, terciptalah formasi baru yang sampai saat ini masih digunakan.
Formasi itu terdiri dari tiga kelompok, kelompok 17 sebagai pengiring atau pemandu, kelompok 8 sebagai pembawa bendera, dan kelompok 45 sebagai pengawal bendera.
Angka dalam kelompok itu merupakan simbol dari tanggal Kemederkaan RI, tanggal 17, bulan 8, tahun 45.
Semua pasukan pengerek bendera itu adalah pemuda-pemudi Indonesia yang berasal dari seluruh provinsi di Indonesia.
Tahun 1973, sebutan ‘Pasukan Pengerek Bendera Pusaka’ berganti nama menjadi ‘Pasukan Pengibar Bendera Pusaka’ atau disingkat menjadi PASKIBRAKA.
Sebutan itu dicetuskan oleh Idik Sulaeman, seorang sarjana seni rupa.
Artikel ini sudah tayang di bobo.Id dengan judul "Asal-usul Pasukan Pengibar Bendera Pusaka".
Baca juga: Dari Kerajaan Ubur-ubur Hingga Gerbang Surga, Inilah 5 Sekte Teraneh yang Pernah Ada
Source | : | bobo.id |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR