Penelitian lain juga menunjukkan hubungan yang kuat antara paparan radiasi ponsel dengan kualitas dan jumlah produksi sperma pada laki-laki.
Studi menunjukkan, pria yang selalu menyimpan ponselnya di saku celana depan mereka memiliki jumlah sperma yang rendah, di bawah batas normal, dengan sebagian kerusakan pada sperma tersebut.
Departemen Kesehatan California juga menyatakan bahwa paparan menjadi lebih berbahaya saat ada lonjakan energi pada frekuensi radio ponsel.
Lonjakan energi terjadi saat ponsel perlu berusaha lebih keras untuk bisa menerima sinyal.
Jadi, ponsel dengan sinyal lebih lemah atau saat Anda berada dalam mobil yang bergerak sehingga sinyal menjadi tidak teratur, bisa menyebabkan radiasi lebih besar.
Begitu pula jika koneksi ponsel Anda lemah, namun Anda memaksakan diri untuk streaming atau mengunduh data dengan ukuran besar.
Baca juga: Konsumsi Ganja Sintesis, 76 Orang Ditemukan Overdosis di Sebuah Taman
CARA MENGURANGI RISIKO RADIASI PONSEL
1. Gunakan speaker atau headset saat menerima telepon atau mendengarkan musik untuk menghindari kontak langsung antara ponsel dengan telinga dan kepala Anda.
2. Headset juga melepaskan radiasi dalam jumlah kecil, sehingga jangan terlalu lama dan sering Anda gunakan.
3. Gunakan pesan teks, atau chat daripada menelepon langsung.
4. Jangan membawa ponsel di saku, ikat pinggang, atau manapun yang menempel langsung pada tubuh Anda.
5. Saat tidur, jauhkan ponsel Anda minimal dengan jarak satu lengan dari Anda. Jangan sekalipun menaruh ponsel di samping atau di bawah bantal.
6. Matikan ponsel, atau gunakan mode pesawat untuk mencegah ponsel berusaha terlalu keras mencari sinyal ketika Anda sedang dalam lokasi yang susah sinyal.
7. Radiasi ponsel bisa menembus pakaian, menyelipkannya dalam saku jaket yang tebal tetap tidak melindungi tubuh Anda dari radiasi.
8. Simpan ponsel ddalam tas atau ransel saat Anda bepergian.
Semoga tips di atas bisa membantu kita untuk meminimalkan efek buruk radiasi ponsel, ya! (Aulia Dian)
Baca juga: Harapan Bung Karno Kalau Bendera Pusaka Sudah Terlalu Usang dan Tidak Bisa Dikibarkan Lagi
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR