Baca juga: Benarkah Bulan Akan Berwarna Biru? Inilah Keistimewaan Gerhana Bulan 28 Juli 2018
”Wah, enggak ngitung tuh. Tapi kalo dihitung rata rata Rp 35.000 karena harganya Rp 50.000 dan Rp 25.000 ribu ya. Kali aja berapa. (Rp 122 juta) ya segitulah,” ujarnya.
Rumahnya, yang dijadikan basecamp Jogja Astro Club (JAC), dipenuhi bahan bahan yang digunakan untuk membuat kacamata gerhana matahari. Ia menjual secara langsung kacamata bikinanya di rumahnya dan juga melalui online.
“Kebanyakan pembeli online, khususnya di daerah yang dilewati gerhana matahari total. Mulai dari Sumatra, Lampung, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua. Pembeli terbanyak dari Makasar."
"Ada yang beli 400 pcs lewat online. Papua juga banyak, lebih mahal ongkos kirimnya. Harga kacamatanya Rp50 ribu, ongkos kirimnya sampai Rp80 ribu,” ujarnya.
Kebanyakan pembeli kacamata Siti adalah perorangan dan bukan instansi pemerintah. Instansi yang membeli hanya Taman Pintar Yogyakarta, sekitar 50 pcs kacamata.
Penjualan kacamata yang mencapai ribuan buah ini merupakan hasil kejelian Siti melihat peluang. Sebab proses gerhana ini hanya berjalan puluhan, bahkan ratusan tahun sekali sehingga menjadi peristiwa yang sangat ditunggu.
“Banyak yang tidak ingin melewatkan peristiwa ini.”
Siti sendiri setiap hari memang menjual peralatan astronomi di rumahnya.
“Jadi, alat yang saya jual ini sesuai standar dan aman. Filter saya impor dari Amerika dan sudah sesuai rekomendasi bahkan hingga NASA.
Laporan berikut ini dimuat dalam Tabloid NOVA edisi Maret 2016, yang disusun oleh Gandhi Wasono M., dan Rubiya Alkhalida, dengan judul asli Gerhana Matahari Total, Untung Ratusan Juta dari Kacamata.
Baca juga: Tradisi Unik! Ini yang Disiapkan Warga Yogyakarta Menyambut Gerhana Bulan Super Blue Blood Moon
Source | : | Nova |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR