Pernyaaan Noone itu kemudian mengundang banyak komentar yang sebagian menyebut Meghan sudah melanggar protokol istana dengan menunjukkan pendapat politiknya.
Padahal, sejak abad ke-17 anggota keluarga kerajaan Inggris dilarang melakukan kegiatan politik termasuk memberikan suara dalam pemilu.
Celakanya, sejak masih belia, Meghan dikenal amat aktif di dunia politik.
Saat baru berusia 11 tahun, Meghan sukses dalam kampanyenya mendorong agar sebuah iklan sabun cuci yang dianggap bias gender diganti.
Pada 2016, Meghan juga mengatakan, dia bakal pindah ke Kanada jika Donald Trump terpilih menjadi presiden Amerika Serikat. (Ervan Hardoko)
(Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul "Ketatnya Aturan Istana Kerajaan Inggris Bikin Meghan Markle Frustrasi”)
Baca juga: Benarkah Persahabatan Kate Middleton dan Meghan Markle Mengulang Sejarah Putri Diana?
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR