Sabtu, 8 Maret 1980, Barbara Schwartz mulai mendaki Sleeping Lady, la sempat berkenalan dengan Pat dan Peter. Mereka bertiga naik bersama sampai pertengahan perjalanan. Setelah beristirahat, Pat dan Peter meneruskan perjalanan, sementara Barbara masih ingin duduk di bawah kerindangan pohon.
Saat itu sekitar pukul 17.30. Jan Christie, seorang pendaki lainnya, berjalan mendekati tempat Barbara. Cahaya matahari yang samar-samar lewat celah-celah pepohonan yang tinggi membentuk siluet tubuh Barbara yang seperti menari. Rambut wanita cantik itu seperti berayun, sementara seorang pria berhidung seperti elang berada di hadapannya.
Jan Christie mengira lelaki itu teman Barbara, tetapi begitu ia semakin dekat, tampak sinar matahari menimpa benda logam berkilat. Mata pisau! Pria itu berkali-kali menikam Barbara. Sementara tangan Barbara berusaha menahan serangan pria berambut licin tersisir ke belakang itu.
Akibat teriakan Jan Christie, pria itu lari meninggalkan Barbara yang langsung rebah ke tanah. Serta merta Jan Christie turun mencari pertolongan. Dalam sekejap jalur pendakian gunung penuh polisi dan dokter. Namun, Barbara tak tertolong lagi. Bagian dada dan lehernya memperlihatkan bekas tikaman berkali-kali. Sebuah kacamata bifokus ditemukan di samping tubuh Barbara. Senjata yang dipakai menikamnya diperkirakan sebuah pisau yang panjangnya 10 inci dengan lebar 1 inci.
Pisau yang mematikan itu ditemukan pada tanggal 11 Maret 1980 oleh dua anak sekolah menengah di Matt Davis, jalur hiking paling rendah di sekitar Mount Tamalpais. Berdasarkan keterangan Jan Christie, dibuat sketsa seseorang dengan ciri berusia antara 25 - 40 tahun, tinggi 5 kaki 10 inci, berat 77 kg, kelihatan ramping, berwajah bersih, berambut hitam bergaya modern dengan sisiran ke belakang. Hidungnya bengkok, mengenakan celana warna gelap dengan jaket kotak-kotak gelap.
Sementara sheriff Mill Valley, Al Howenstein, yang dibantu Detektif Rich Keaton dan Kapten Robert Gaddini masih direpotkan dengan kematian tiga orang wanita ini, di West Point Inn, areal yang masuk Mount Tamalpais, telah ditemukan lagi mayat Anne Elderson (26). Gadis cantik berambut pirang ini dilaporkan tidak pulang ke rumah sesuai janjinya pada orangtuanya pada Columbus Day tanggal 13 Oktober 1980.
Anne Elderson mati dengan luka tembakan di kepala, dengan posisi berlutut seperti posisi Edda Kane. Pakaiannya seperti habis dibuka. Pada celana dalamnya ditemukan bercak sperma.
Howenstein yakin, Trailside Killer beraksi lagi. Dari laboratorium kriminal di Santa Rosa, Dr. Richard Waller bersama Dr. Jindrich memeriksa semua temuan di tubuh korban. Sperma yang melekat di pakaian dalam Anne dideteksi, tipe sperma si pembunuh adalah tipa A dengan rumus PGM 1+1-. Sementara senjata yang digunakan adalah senjata kaliber .38, buatan Winchester. Kematian Anne akibat tembakan dari belakang pada kepalanya.
Howenstein mengamati kematian wanita-wanita di atas selalu terjadi pada hari libur. Edda Kane pada hari Minggu, Mary Frances hari Minggu juga, Barbara Schwartz hari Sabtu, sementara Anne pada Columbus Day. Bisa ditarik kesimpulan bahwa si pembunuhnya adalah seorang pekerja. La melakukan aksinya pada saat libur. Selain itu, posisi para korban selalu berlutut, seolah-olah si pelaku memaksa korban melakukan suatu ritual tertentu.
Belum lagi polisi Marin County rampung menyelesaikan perkara Anne Elderson, masuk laporan dari June Berry, teman keluarga McDermand, yang menyatakan selama beberapa hari ia tak mendapat telepon dari Helen McDermand. la ingin polisi mengecek keadaan nenek tua berusia 75 tahun itu.
Mantan napi sakit jiwa
Tanggal 16 Oktober, pukul 21.10, Deputi Miklos dan Cooper mendatangi rumah Helen McDermand. Mobil Helen ada di garasi, sementara ruang dalam gelap gulita. Kedua orang itu membongkar paksa kunci dan masuk ke dalam rumah. Dengan lampu sentar, mereka memeriksa isi rumah. Ketika masuk ke dapur, tercium bau makanan basi dengan piring kotor bertumpuk. Ketika hendak melongok ke sebuah kamar, pintu sulit dibuka. Setelah didobrak paksa, terlihat sesosok tubuh lelaki terkapar di lantai dekat pintu dengan lima luka tembakan, satu di telinga kanan, empat melubangi belakang kepala.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR